Trade War Drama

Trade War Drama

Berbicara tentang industri sinema, Cina diprediksi akan menjadi pasar cinema terbesar menurut PwC. Pada 2018 saja, pendapatan box office Cina tumbuh 9,1% dan jumlah penayangan meningkat 9.303 menjadi 60.079. Cina diperkirakan akan menjadi pasar terbesar di dunia pada tahun 2020, dengan CAGR sebesar 9,4% selama lima tahun ke depan. Pendapatan akan mencapai US$ 15,5 milyar pada tahun 2023. Data dari Motion Picture Association of America (MPAA), saat ini (2018) nilai box office Cina mencapai US$ 9 milyar.

Pelaku industri sinema AS telah menyadari akan besarnya potensi pasar sinema di Cina. Cina mulai membuka diri untuk sinema asing pada tahun 1994. Setelah lobi-lobi oleh pelaku industri sinema AS, pada 2012, Cina memperbolehkan film AS tayang di negara itu. Cina memanfaatkan kondisi ini untuk mendorong produksi bersama antara produser film Hollywood dan Cina, dengan menerapkan aturan bahwa produsen film asing bisa mendapatkan pembagian sebesar 43% dari keuntungan film mereka di Cina. Dibandingkan dengan pembagian keuntungan yang hanya sebesar 25% jika merupakan film Hollywood semata yang dianggap sebagai film asing. Pemerintah Cina pun mendorong perusahaan asal Cina untuk berinvestasi di industri sinema luar Cina, khususnya di AS. Perusahaan Cina seperti Dalian Wanda, Tencent, Fosun, dan Alibaba adalah sebagian perusahaan yang berinvestasi di industri sinema AS.

Fakta-fakta tersebut menjadi dasar kekhawatiran para pengamat dan pelaku industri, akan dampak negatif perang dagang Cina dan AS terhadap industri sinema AS. Cina mulai membatasi masuknya film dan konten yang berbau AS. Walau belum ada aturan tertulis, otoritas Cina memberitahukan kepada distributor film dan penyedia jasa hiburan untuk tidak membeli atau mendistribusikan dan menayangkan film dari AS. Juga terdapat kekhawatiran bahwa Cina akan mengenakan pajak tidak resmi atas pembagian pendapatan film, dengan menahan pembayaran keuntungan dari penayangan film yang dapat merugikan produsen film AS. Lebih jauh, Cina pun mulai membatasi penggunaan aktor asal AS dalam produksi filmnya.

Apakah drama perang dagang ini akan berakhir pahit bagi Hollywood? Mari kita tunggu kelanjutannya.

Sumber : Investor Relations – Corporate Secretary
Untuk komentar, pertanyaan dan permintaan pengiriman artikel Market Update via
email ke pertamina_IR@pertamina.com

Share this post