Makassar – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII Sulawesi mencatat peningkatan konsumsi Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg di wilayah Sulawesi selama periode tahun 2017 sebesar 11.706 metrik ton atau naik 104% dari sejak awal diluncurkannya produk gas non subsidi ini di tahun sebelumnya. Peningkatan konsumsi ini didorong dengan upaya mensosialisasikan penggunaan Bright Gas yang lebih masif di masyarakat.
Guna mengapresiasi para pelanggan Bright Gas, khususnya pelaku usaha pengguna Bright Gas, Pertamina MOR VII menggelar program “Pakai Bright Gas, Bisnis Ngegas”. Dalam program ini Pertamina memberikan kejutan ‘hadiah’ apresiasi bagi pelaku usaha khususnya yang bergerak dalam bidang kuliner pengguna Bright Gas dalam menjalankan usahanya. Apresiasi diberikan dalam bentuk dukungan promosi unit usaha serta pelatihan mengenai pemasaran bisnis.
“Kami sangat mengapresiasi para pelaku usaha yang telah menggunakan Bright Gas. Karena selama ini masih banyak kami temui unit usaha non mikro yang menggunakan LPG subsidi 3 kg. Tentunya para pelaku usaha ini dapat menjadi contoh atau role model bagi pelaku usaha lainnya, agar menggunakan LPG non subsidi ataupun beralih dari LPG 3 Kg ke Bright Gas,” jelas General Manager MOR VII Joko Pitoyo usai memberikan simbolis apresiasi di Resto Mie Bangka 88 Jalan Botolempangan yang menjadi salah satu usaha terpilih dalam program ini, Senin (26/3).
Dalam program ini, setiap minggunya Pertamina akan memilih dua hingga tiga pelaku usaha yang menggunakan Bright Gas. Para pelaku usaha terpilih akan dikunjungi secara mendadak dan diberikan apresiasi. Bentuk penghargaan berupa dukungan untuk mempromosikan usahanya di berbagai lini media, yakni media cetak, radio dan media sosial. Disamping itu para pelaku usaha juga akan mendapatkan pelatihan pemasaran melalui sosial media, serta pemberian 1 tabung Bright Gas 5,5 Kg dan branding Bright Gas di tempat usaha.
Pada tahap pertama program ini, apresiasi diberikan kepada dua pelaku usaha terpilih yakni Mie Bangka 88 Jalan Botolempangan dan Al Boor Jalan Hertasning. “Selama program berjalan 3 bulan ke depan, kami menargetkan sebanyak 30 pelaku usaha yang terpilih. Sehingga harapan kami, melalui apresiasi berbentuk promosi bisnis akan dapat mendukung pengembangan usaha mereka,” ujar Joko.
Selain untuk mensosialisasikan Bright Gas bagi pelaku usaha, program ini juga bertujuan untuk mengedukasi penggunaan LPG non subsidi di masyarakat khususnya pelaku usaha non mikro dan masyarakat mampu yang masih menggunakan LPG subsidi. “Kami berharap, program ini dapat meningkatkan konsumen yang mampu dan tidak berhak menggunakan LPG 3 kg untuk beralih ke LPG non subsidi,” pungkas Joko.
Menurut Joko, jika konsumen yang mampu mulai beralih ke LPG non subsidi tentunya hal ini akan berdampak pada kecukupan kuota LPG 3 kg bagi yang berhak dan ketepatan sasaran subsidi yang pada gilirannya dapat mengurangi beban APBN. “Sebelumnya, kami juga telah menggandeng pemerintah daerah di seluruh wilayah Sulawesi untuk membantu peningkatan penggunaan LPG non-subsidi dan pengunaan LPG subsidi tepat sasaran, salah satunya yakni dengan dikeluarkannya surat edaran Gubernur Sulsel,” jelasnya.
Joko menambahkan, Bright Gas memiliki beberapa kelebihan yakni, regulator menggunakan katup pengaman ganda yang mengadopsi teknologi Double Spindle Valve System (DSVS) sehingga 2 kali lebih aman dalam mencegah kebocoran pada kepala tabung. Fitur keamanan diperkuat dengan adanya tambahan segel resmi Pertamina yang dilengkapi dengan hologram fitur OCS (Optical Color Switch) yang telah memperoleh paten dan tidak dapat dipalsukan, serta lebih nyaman dengan layanan antar ke rumah.
“Kami akan terus menggencarkan penggunaan elpiji non-subsidi Bright Gas ini di wilayah Sulawesi melalui beragam program. Selain itu secara pararel kami akan terus meningkatkan kerjasama dengan dengan sub agen dan outlet penjualan Bright Gas agar masyarakat semakin mudah mendapatkannya,” ujarnya.
Adapun saat ini untuk di wilayah Makassar, masyarakat dapat memperoleh Bright Gas di sub agen dan SPBU terdekat yakni Bright Gas 5,5 Kg harga jual tabung dan isi Rp 328 Ribu per tabung dan harga isi ulang / refill Rp 68 Ribu sedangkan untuk Bright Gas 12 Kg harga jual tabung dan isi Rp 445 Ribu per tabung dan harga isi ulang / refill Rp 140 Ribu. Masyarakat juga dapat melakukan trade-in atau penukaran LPG subsidi atapun LPG 12 Kg tabung biru ke Bright Gas ataupun memesan Bright Gas melalui layanan terpusat di Pertamina Contact Center 1 500 000.