Balikpapan, 8 April 2018 Sekitar 800 orang yang terdiri dari pekerja Pertamina, warga masyarakat Balikpapan Barat dan anggota DPRD Kota Balikpapan mengikuti bersih-bersih Kampung pada Minggu (08/04). Kegiatan yang merupakan agenda rutin Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kelurahan Margasari ini dilaksanakan dalam skala yang lebih besar sebagai upaya mendukung percepatan pembersihan perkampungan masyarakat yang dekat dengan Kilang Pertamina Balikpapan, pasca kejadian ceceran minyak.
Bersih-bersih Kampung diselenggarakan di 3 kelurahan di Kecamatan Balikpapan Barat yakni Kelurahan Margasari, Kelurahan Kampung Baru Ulu dan Kelurahan Kampung Baru Tengah.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Margasari Usman Daming menyatakan program bersih-bersih kampung ini sudah menjadi program rutin bulanan di Kelurahan Margasari.
Usman juga menyatakan tanpa banyak pertimbangan, warga masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan yang diinisiasi oleh DPRD Kota Balikpapan yang didukung penuh oleh Pertamina.
Hal tersebut juga senada dengan pernyataan dari Ibu Nurjanah warga RT 13. Ia menyatakan keterlibatannya pada bersih-bersih kampung ini lebih didasari oleh kepedulian terhadap lingkungan. Apalagi Pertamina memang telah menjalin hubungan yang sangat baik dengan warga sekitar sehingga warga tak ragu lagi untuk ikut membantu penanggulangan ceceran.
Selain melakukan pembersihan, Pertamina terus melakukan monitoring dan pengetesan kondisi udara. Hingga hari ini (08/04) kadar Oksigen berada di dalam range normal yaitu 19 – 23%, kadar carbon di bawah 20 ppm, combustible gas di bawah 5% LEL dan H2S dibawah 10 ppm. Hasil pemeriksaan pada hari ini, kadar oksigen menunjukkan angka 20,8%, cabon 0 ppm, combustible gas 0% dan H2S 0 ppm.
Region Manager Comm. & CSR Pertamina Kalimantan Yudy Nugraha menyatakan penanggulangan ceceran di sekitar pantai Balikpapan sudah masuk ke dalam tahap pemantauan. Dari hasil pengecekan langsung ke lapangan dan pengambilan gambar dari udara didapatkan hasil garis pantai Balikpapan sudah bersih dari ceceran.
“Fokus pembersihan sekarang adalah di wilayah pemukiman penduduk. Namun, pemantauan di wilayah terdampak tetap rutin kami lakukan”, pungkas Yudy.