Palu - Memasuki minggu kedua pasca bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, Pertamina berhasil pulihkan operasional seluruh Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di wilayah yang terdampak.
Ke empat SPPBE tersebut yakni, SPPBE Muhsans Putra Arba Mandiri, SPPBE Prima Sentosa Alam Lestari, SPPBE Gema Palu dan SPPEK Putra Argam Mandiri. Keempat SPPBE ini telah menyalurkan lebih dari 100 ribu tabung LPG sejak 3 Oktober 2018 hingga hari ini Rabu (10/10), ke wilayah Palu, Donggala, dan Sigi serta wilayah sekitarnya seperti Parigi Moutong dan Poso.
“Sampai hari ini, (10/10), sebanyak 106.766 tabung LPG disalurkan dari empat SPPBE ini, yakni terdiri dari 101.360 tabung elpiji subsidi (3 Kg) dan 5.406 tabung non subsidi (Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg). Dari 101.360 tabung elpiji subsidi tersebut, sebanyak 80 ribu tabung disalurkan untuk operasi pasar di Palu, Donggala dan Sigi. Sedangkan sisanya disalurkan ke pangkalan-pangkalan wilayah lain seperti Parigi Moutong dan Poso,” jelas Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VII Roby Hervindo.
Roby menjelaskan, pemulihan SPPBE dilakukan secara bertahap dimulai dari tanggal 3 Oktober 2018 lalu. Mengingat keempat SPPBE tersebut juga terdampak bencana yang terjadi, mulai dari kerusakan sedang hingga berat. Per hari Senin lalu, (08/10), seluruh SPPBE sudah bisa beroperasi normal.
"Untuk mempercepat proses pemulihan, sebanyak 39 orang operator bantuan turut didatangkan dari wilayah Sulawesi untuk membantu pengoperasian SPPBE, termasuk untuk kegiatan penanganan dan pengisian LPG serta membantu tim Satgas LPG," imbuh Roby.
Selain disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana melalui 14 agen, operasi pasar dan penjualan di SPBU, LPG juga disalurkan untuk bantuan dapur umum di beberapa posko yang tersebar di Palu, Donggala dan Sigi.
“Hingga Selasa, (9/10) sebanyak lebih dari 200 tabung LPG Bright Gas 12 Kg telah disalurkan ke posko-posko untuk keperluan memasak dapur umum bagi masyarakat,” pungkas Roby.