Jakarta, 24 Agustus 2019 – Pertamina menjaring 847 pengembang aplikasi (developer) milenial untuk beradu ide di ajang Pertamina Energy Hackathon (PEH) 2.0. Jumlah peserta meningkat signifikan hampir 250% dari peserta tahun lalu sebanyak 340 peserta.
Peserta berasal dari 62 kota di seluruh Indonesia Indonesia, termasuk Sabang, Sorong, Papua Barat. Bahkan ada juga yang berasal dari Singapura.
VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan program ini didesain untuk mengajak masyarakat luas, khususnya para developer muda berbakat dan terbaik Indonesia dalam menemukan ide-ide baru serta transfer teknologi bersama-sama dengan Pertamina. Kompetisi yang memasuki tahun kedua ini, digelar Pertamina untuk menemukan solusi atas permasalahan aktual industri energi Indonesia dalam menghadapi tantangan digitalisasi industry.
“Hackathon merupakan bentuk nyata Pertamina yang terus berkomitmen untuk selalu berinovasi terhadap kemajuan teknologi terlebih di sisi industri”, ujar Fajriyah.
Menurut Senior Vice President Corporate ICT Pertamina Jeffrey Tjahja Indra, dari 847 developer tersebut telah terpilih 100 finalis. Para developer tersebut dinilai memiliki ide yang sangat bagus dan sesuai dengan kategori yang diperlombakan, yaitu B2C e-Commerce, B2B e-Commerce, dan Asset Optimalization.
“Dengan keunikannya masing-masing, 100 finalis diseleksi hari ini untuk dipilih beberapa aplikasi terbaik. Kami optimistis akan mendapatkan karya yang paling bagus, paling sesuai dan paling kami butuhkan,” ungkap Jeffrey saat ditemui usai membuka acara final Pertamina Energy Hackathon 2.0 di Hotel Mercure, Jakarta, pada Sabtu (24/8).
Jeffrey juga berharap para finalis dapat menjadi bagian dari Energi Terbarukan di Pertamina Digital Transformasi melalui Pertamina Digital Community External. "Ayo bersama-sama bangun Indonesia, saatnya yang muda yang ambil peran, melalui Pertamina," pungkasnya.
Salah satu finalis dari Padang, Yonas Firdaus Saputra sangat antusias mengikuti acara ini. "Keren dan seru banget. Saya merasa tertantang dan menjadi pengalaman berharga," ujar pemuda berusia 19 tahun yang baru pertama kali mengikuti Pertamina Energy Hackathon tersebut.***