Jakarta, 22 Februari 2021 – Ternyata lulusan sarjana lebih banyak yang jadi pengangguran dibanding jebolan SD dan SMP. Disitir dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2020 menembus angka 9,77 juta orang. 7,35 % dari total jumlah pengangguran adalah lulusan sarjana, lebih banyak dari pada jebolan SMP (6,46 persen) dan SD (3,61 persen).
Salah satu penyebabnya ditengarai akibat kesenjangan antara ekspektasi penyedia kerja dengan kualifikasi keterampilan lulusan perguruan tinggi. Sehingga perguruan tinggi dituntut memperbaiki strategi pembelajaran, supaya lulusannya siap kerja. Salah satunya dengan menekankan pembelajaran berbasis kegiatan praktikum.
Memiliki kedekatan dengan industri energi, membuat Universitas Pertamina unggul dalam hal penyediaan fasilitas praktikum. Selain menghadirkan alat-alat laboratorium yang mutakhir dan kekinian, Universitas Pertamina juga menghadirkan fasilitas operasional kegiatan eksplorasi hulu migas yang menjadi kekhususannya. Yang terbaru, Universitas Pertamina menerima hibah wellhead dari Halliburton Indonesia. Wellhead merupakan salah satu komponen penting dalam proses pengeboran. Alat ini berfungsi untuk menjaga tekanan serta aliran fluida dari dan ke dalam sumur migas maupun panas bumi.
Dalam wawancara daring usai seremoni hibah, Selasa (16/02), Rektor Universitas Pertamina Prof. Akhmaloka, Ph.D, mengatakan bahwa hibah wellhead dari Halliburton sangat bermanfaat bagi mahasiswa. “Dengan mempelajari alat ini secara dekat dan langsung, mahasiswa khususnya dari program studi yang terkait dengan eksplorasi migas, tidak akan kaget jika nanti terjun ke dunia kerja,” sambungnya. Akhmaloka juga menambahkan bahwa kehadiran wellhead di lingkungan kampus dapat menguatkan citra Universitas Pertamina sebagai kampus energi.
Presiden Direktur Halliburton Indonesia, Parijaat Dixit, mengungkapkan bahwa pemberian hibah ini merupakan salah satu bentuk komitmen Halliburton untuk menunjang institusi pendidikan dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas. “Kami percaya, kualitas pendidikan yang baik di perguruan tinggi akan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul untuk menunjang pengembangan energi di masa depan. Kami juga sangat terbuka untuk kesempatan kerja sama lain dengan Universitas Pertamina,” lanjutnya.
Selain mendorong mahasiswa untuk terbiasa dengan kegiatan praktikum, Universitas Pertamina juga senantiasa melibatkan mahasiswa untuk melakukan kolaborasi penelitian dengan berbagai industri. Diantaranya kerja sama dengan Innovation and New Venture (INV) PT Pertamina (Persero) untuk pengembangan material anoda Lithium Ion Battery. Juga pembuatan perangkat lunak pengolahan data seismik 2D berbasis web dan cloud, serta penerapan metode Q-Tomography dan LFPS untuk mendeteksi keberadaan fluida pada Reservoar Geothermal.
Saat ini, Universitas Pertamina membuka kesempatan bagi siswa-siswi dari seluruh Indonesia untuk menjadi bagian dari energi masa depan melalui jalur non-tes. Pendaftaran mahasiswa baru melalui seleksi nilai rapor untuk Tahun Akademik 2021/2022 telah dibuka sejak tanggal 17 Februari hingga 21 Maret 2021 mendatang.
Peserta seleksi dapat memilih empat program studi yang ada di Universitas Pertamina, disesuaikan dengan kelompok ujian dan latar belakang pendidikan SMA/SMK/sederajat yang tengah ditempuh. Untuk kelompok ujian IPA/IPS, biaya pendaftaran adalah senilai Rp. 150.000. Sedangkan untuk kelompok ujian IPC, biaya pendaftaran adalah sejumlah Rp. 200.000. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran.
For English version of this news release, please click here