Jakarta, 7 November 2019 – Pembangunan megaproyek kilang nasional yang sedang dijalankan Pertamina, akan memberikan sederet manfaat yang besar terutama bagi pertumbuhan industri dalam negeri, penyerapan tenaga kerja serta penguatan keuangan negara.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Talullembang menyatakan, pembangunan dan modernisasi kilang nasional akan menggairahkan industri dalam negeri yang sejalan dengan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai 35%. Inilah peluang bagi industri dalam negeri untuk bermitra dan bersinergi dengan Pertamina, bersama-sama menyukseskan megaproyek pembangunan dan pengembangan kilang.
"Pembangunan kilang adalah mimpi besar kita sebagai sebuah negara, karena akan menjadi sebuah energi besar yang akan menggerakkan industri nasional. Belajar dari pengalaman, pembangunan kilang dampaknya sangat signifikan dalam membangun sebuah kota industri dan perdagangan dengan pesat," ujar Ignatius.
Ignatius menambahkan, kota-kota yang dibangun kilang ekonominya akan tumbuh dengan cepat. Selain itu industri besar maupun kecil juga tumbuh signifikan.
“Pembangunan kilang akan menjadi simpul-simpul pertumbuhan ekonomi baru, karena sudah menjadi hukum ekonomi, di mana ada sumber energi di situ industri tumbuh,” kata Ignatius.
Pembangunan kilang, lanjut Ignatius, juga akan membuka lapangan pekerjaan yang besar. Tercatat lapangan kerja akan tercipta untuk 172 ribu orang, baik secara langsung maupun tidak langsung, sejak pekerjaan proyek sampai operasional berjalannya kilang.
“Dengan terbukanya lapangan pekerjaan masyarakat akan mendapatkan sumber penghasilan sehingga daya beli meningkat yang pada gilirannya akan mendorong kehidupan masyarakat yang sejahtera,” ucap Ignatius.
Pertamina, tambah Ignatius, turut membantu menyiapkan SDM di lokasi pembangunan kilang agar memiliki keahlian dan keterampilan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
“Sesuai dengan kebijakan Pemerintah, Pertamina akan memprioritaskan tenaga kerja lokal sesuai dengan kompetensinya. Masyarakat di wilayah operasi, harapannya bisa sama-sama maju dan berkembang bersama Pertamina,” tegas Ignatius.
Dari sisi pendapatan negara, terang Ignatius, pembangunan kilang juga akan memberikan dampak signifikan bagi keuangan negara. Cadangan devisa akan meningkat hingga 12 miliar dollar US per tahun dan penerimaan pajak yang diprediksi mencapai 109 miliar dollar US.
“Selama ini Pertamina tercatat sebagai kontributor tertinggi bagi keuangan negara melalui pajak, dividen dan signature bonus serta pemasukan lainnya. Inilah salah satu dedikasi Pertamina sebagai perusahaan negara dalam mendukung keuangan negara yang sehat,” pungkas Ignatius.**