Solo, 27 September 2018 – Sebanyak 146 tabung LPG 3 kg ditemukan dan digunakan oleh beberapa rumah makan besar di Kab Bantul DIY saat lakukan sidak monitoring LPG 3kg Kamis kemarin. Dalam sidak yang dilakukan oleh tim monitoring LPG 3 KG (Disperindag, Pertamina, Hiswana Migas), Dinas Perindustrian dan perdagangan Solo memberikan arahan, dan himbauan tentang peruntukan LPG 3kg, dan mengajak para pelaku usaha untuk melakukan penukaran tabung ke tabung tidak subsidi.
“Kami mengingatkan kepada para pelaku usaha ini untuk mau beralih, karena yang mereka gunakan ini jelas tertulis “Hanya untuk masyarakat miskin”. Dan mereka bukan kelompok keluarga miskin sehingga tidak bisa menggunakan LPG bersubsidi” ujar Bapak Subagiyo, Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta.
Sales eksekutif LPG Rayon V Pertamina Adeka Sangtraga Hitapriya menambahkan bahwa dalam sidak ini, Pertamina memberikan trade in (tukar tabung) dengan LPG 5,5 Kg secara gratis. “Kami akan berikan secara gratis penukaran 2 tabung LPG 3kg, dengan 1 Tabung LPG 5,5 kg, dan untuk kegiatan sidak kali ini, kami sudah memberikan 21 tabung LPG 5,5 Kg ” tambahnya.
Kegiatan sidak monitoring LPG 3kg ini dilakukan di 11 rumah makan yang tersebar di 6 usaha makanan di gajah mada dan 5 tempat lainnya di sekitar Balapan bahkan dua diantaranya termasuk kuliner terkenal di kota ini yang memiliki omset lebih dari 1 juta/hari, “Jika kami hitung, rumah makan ini rata-rata menggunakan 2 tabung LPG 3Kg perhari, Sehingga total konsumsi LPG 3kg perbulan yang tidak sesuai dengan peruntukannya dari 11 lokasi ini adalah 1.160 tabung” Ujarnya.
Unit Manager Communication and CSR MOR IV, Andar titi lestari menyampaikan bahwa kegiatan monitoring LPG 3kg ini akan dilakukan secara berkala, bekerja sama dengan Desperindag, Hiswana Migas dan Kepolisisan.
“Kami bersinergi agar peruntukan barang bersubsidi dapat tepat sasaran, dan berharap kesadaran para pelaku usaha untuk bangga menggunakan barang non subsidi juga dapat meningkat” tuturnya