Berbisnis dengan Konsep Sociopreneur, Pedasnya Sambal Hj. Lina Ini Sudah Jelajahi Dunia

Jakarta, 27 Maret 2021PT Pertamina (Persero) melalui Program Kemitraan membina berbagai pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) dari berbagai latar belakang. Meski begitu, pembinaan yang diberikan akan sama dengan menerapkan roadmap Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global. Dengan begitu para UMK bisa naik kelas dan menjadi pengusaha yang tangguh dan mandiri.

Pembinaan inilah yang juga diterima oleh Lina S. Rahmania. Mitra binaan Pertamina pemilik UMK Sanrahfood ini memulai usahanya dari sebuah keinginan kecil. “Pada tahun 2015 lalu, berawal ada keinginan punya usaha pada saat suami memasuki masa pensiun. Dimulai dengan berjualan bebek goreng, lalu sambal bebek saya kemas dalam botol dan respon masyarakat sangat baik,” ujarnya.

Akhirnya, niatnya untuk menjalankan sebuah bisnis rumahan pun semakin kuat. Ia berfokus mengembangkan usaha aneka sambal, sedangkan untuk produk bebek dijadikan dalam bentuk frozen atau beku. Kedua produk ini pun mendapat respon yang positif dari masyarakat. Hingga akhirnya ia mampu mempekerjakan 6 orang karyawan untuk membantu produksinya. 

Tak hanya untuk kepentingan pribadi, kemahirannya membuat sambal nan lezat juga kerap dibagikan ke banyak orang. Ia kerap memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para ibu yang akan memasuki masa purna bakti, maupun ibu rumah tangga. “Kami berikan tips dan trik untuk bisa memulai bisnis yang bisa dibilang mudah dan murah,” imbuhnya.

Lina tidak khawatir bakal banyak pesaing dengan memberikan pelatihan serupa. Bahkan, usahanya kini semakin berkembang terutama setelah memutuskan menjadi mitra binaan Pertamina pada tahun 2020 lalu. Peningkatan omzetnya pun cukup besar, yang semula Rp 70 juta perbulan, setelah menjadi binaan Pertamina ia mampu mengantongi pendapatan hingga Rp 90 juta setiap bulannya.

Peningkatan omzet ini juga berbanding lurus dengan jangkauan pemasaran produk yang cukup luas. Tidak hanya mencakup pasar domestik saja, melainkan produknya sudah pernah dipasarkan hingga Malaysia, Moscow, Australia, Jepang, China, Hongkong, dan Korea Selatan. “Semoga dengan meluasnya pemasaran ini dapat memperkenalkan sambal khas Indonesia kemata dunia,” harapnya. 

Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengapresiasi langkahbisnis yang dijalani oleh Lina. Menurutnya, ia turut membantu Pertamina dalam mengimplementasikan SDGs poin ke-8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta menerapkan ESG dibidang sosial.

Menurut Agus, melalui Program Kemitraan ini, Pertamina ingin dapat senantiasa menghadirkan energi yang menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. “Pertamina akan mendukung para UMK Indonesia agar lebih berdikari dengan pendampingan intensif yang kami berikan hingga UMK mampu naik kelas,” pungkasnya.

Share this post