Jakarta, 22 Mei 2021 – Usaha berbasis sociopreneur banyak diterapkan oleh para usaha mikro dan kecil (UMK) binaan Pertamina. Dengan cara ini, para UMK dapat membantu masyarakat yang membutuhkan pekerjaan dan membantu perekonomian mereka. Program Pendanaan UMK hadir untuk membantu para UMK ini semakin meningkatkan kapasitas usahanya agar dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Cara inilah yang sudah diterapkan oleh salah satu mitra binaan Pertamina Rehana. Pemilik usaha CV Sinar Brahma Rasid ini memproduksi aneka sarung tangan safety berbahan kulit. Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2006 ini telah memperkerjakan sebanyak 40 orang. “Sebelum menjadi binaan Pertamina, hanya mampu memberdayakan 10 orang saja, Alhamdulillah bisa meningkat” tuturnya.
Lebih jelas, Rehana menceritakan, bahwa mayoritas pekerjanya adalah para ibu rumah tangga. Tidak sedikit pula yang sudah berusia senja. Maklum, Rehana tidak pilih-pilih dalam memberi pekerjaan seseorang. “Asal punya komitmen saja silahkan. Tugas mereka kebanyakan adalah menggunting kain dan kulit sebagai bahan sarung tangan” imbuhnya.
Usaha yang berlokasi di Jalan Sudirman No. 131, Cilongkrang, Karangpawitan, Kabupaten Garut ini makin lama makin berkembang. Apalagi seiring dengan pesatnya kemajuan sektor industri di beberapa wilayah di Cikarang Bekasi. Permintaan produknya pun makin lama makin meningkat. Yang semula hanya di pasarkan di Bekasi, kini telah merambah hingga Bandung dan Surabaya.
Rehana tidak memasarkan produk-produknya secara langsung. Melainkan melalui para agen yang nantinya mereka akan ikut tender ke beberapa perusahaan. Cara ini cukup menjanjikan, sebab jumlah pesanan yang didapat lebih besar dan keuntungannya juga sebanding. “Tetapi saya juga coba pasarkan langsung lewat marketplace Tokopedia dengan nama Sinar BRC safety,” jelasnya.
Alhasil, keuntungan yang diperoleh Rehana pun ikut berlipat ganda. Sebelum menjadi binaan Pertamina, omzetnya terhitung sekitar Rp30 juta/ bulan, saat ini bisa mencapai ratusan juta setiap bulannya. Hal ini tidak terlepas dari kapasitas produksi yang meningkat 10 kali lipat, dimana semula 3000 pasang, kini bisa mencapai 30 ribu pasang dalam sebulan.
Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menambahkan, Pertamina akan terus mendukung usaha seperti yang dijalani Rehana. “Usaha berbasis sociopreneur seperti ini dapat membantu banyak orang, terutama bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan dan tambahan ekonomi,” katanya.
Menurut Fajriyah, melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin dapat senantiasa menghadirkan energi yang menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.