Makassar – Sebagai wilayah Ring I Terminal BBM Makassar, yang sangat padat penduduk dan rawan bencana resiko tinggi khususnya kebakaran, Kelurahan Tamalaba dan Kelurahan Pattingalloang di Kecamatan Ujung Pandang telah menjadi percontohan Kampung Safety Pertamina sejak Tahun 2017.(13/9)
Sejak diresmikan pada bulan April 2017 lalu, program Kampung Safety Pertamina yang berbasis partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana kebakaran ini telah berhasil melahirkan 30 kader Safetyman di kedua kelurahan tersebut. Para kader Safetyman ini adalah warga yang khusus diajarkan mengenai aspek safety, berikut pencegahan dan penanganannya.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina ini bertujuan untuk mengedukasi dan menyediakan sistem tanggap darurat bencana dan pencegahan kebakaran. Dalam mencapai tujuan tersebut, Pertamina terus melakukan berbagai upaya termasuk memberikan berbagai pelatihan untuk seluruh kader Safetyman di Kampung Safety Pertamina.
Sebagai bentuk upaya peningkatan program, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII mengadakan pelatihan serta penyerahan peralatan perawatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) bagi 18 kader Safetyman dari Kampung Safety Pertamina. Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Pjs. Operation Head TBBM Sjamsir dan Unit Manager Communcation & CSR MOR VII, M. Roby Hervindo di TBBM Makassar, pada Kamis (13/09).
Roby mengatakan, sebelumnya di awal program tahun 2017 lalu, Pertamina telah memberikan pelatihan terkait penanganan kebakaran berupa Fire Drill dan Basic Life Support. Disamping itu, Pertamina juga sudah membekali paket safety signage dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) serta APD (Alat Pelindung Diri) bagi para kader Safetyman.
Pelatihan APAR tersebut, tutur Roby bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi kader Safetyman, agar mereka nantinya dapat memiliki usaha perawatan peralatan APAR bersama. “Jadi para kader nantinya akan mempunyai penghasilan dari usaha pengisian dan perawatan APAR yang mana konsumennya berasal dari TBBM Makassar dan MOR VII,” jelasnya.
Pelatihan yang berlangsung selama 2 hari hingga Jumat, 14 September 2018 ini, diikuti oleh 8 kader Safetyman Kelurahan Tamalaba dan 10 kader Kelurahan Pattingalloang. Dalam pelatihan ini para peserta akan diberikan pelatihan teori APAR dan pemeliharaannya, serta pelatihan teknis pemeliharaan APAR jenis Powder oleh pemateri dari lisensor ANSUL Indonesia, PT Maste Dayaa.
Usai pelatihan ini, para peserta juga akan difasilitasi untuk pembentukan kelompok usaha jasa pemeliharaan APAR, pemberian bantuan peralatan dan fasilitas pendukung, serta pendampingan kelompok. “Disamping menambah pendapatan warga khususnya para kelompok Kader Safetyman, program pelatihan ini juga diharapkan dapat mendukung kemampuan para Safetyman dalam sistem tanggap darurat bencana di Kampung Safety,” ujar Roby.
Roby melanjutkan, sebagai salah satu program CSR, Kampung Safety Pertamina menjadi bentuk komitmen Pertamina untuk mengajak warga sekitar wilayah operasi Pertamina untuk turut serta mengedepankan aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE) sebagaimana Pertamina menjaga hal tersebut dalam pelaksanaan bisnis dan operasi.
“Aspek HSSE, khususnya mengenai Safety inilah yang ingin kami tularkan ke masyarakat sekitar melalui program Kampung Safety Pertamina. Lewat program ini, kami menggerakan semangat gotong royong dan melibatkan warga untuk bersama-sama mencegah dan meminimalisir terjadinya bencana. Kalau pun sampai terjadi kebakaran, maka tim Safetyman sudah mengetahui cara penanggulangannya,” jelas Roby.
Diharapkan implementasi Program Kampung Safety Pertamina ini dapat melahirkan budaya safety di masyarakat khususnya di Kelurahan Tamalaba dan Kelurahan Pattingalloang. “Jika menjadi budaya yang melekat maka masyarakat nantinya akan terus mengedepankan aspek Safety (keamanan) dalam kehidupan sehari-hari dan tanggap dalam menanggulangi bencana seperti kebakaran,” tutup Roby.