Berikan Dukungan Positif Pada Kelompok Keramba, Kementerian Kelautan dan Perikanan Apresiasi Pertamina

Pontianak, 23 Februari 2022 – Sebagai salah satu kota besar yang ada di Pulau Kalimantan, Pontianak menjadi jantung perdagangan barang dan jasa yang sangat ramai. Tercatat dengan jumlah penduduk lebih dari setengah juta orang membuat perekonomian Kota Pontianak menjadi salah satu penyumbang APBD terbesar di Provinsi Kalimantan Barat. Posisinya yang berada di muara sungai Kapuas, yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia membuat berbagai potensi ekonomi tumbuh di sepanjang aliran sungai Kapuas ini. Salah satunya merupakan keramba jaring apung yang membentang dari hulu sampai ke hilir sungai Kapuas. Keramba-keramba yang ada merupakan keramba milik pribadi dan sebagian yang lain adalah keramba miliki kelompok. 

Berbangga, keramba yang merupakan kelompok binaan dari CSR Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Pontianak dikunjungi Dr. Lilly Aprilya Pregiwato, S.Pi., M.Si selaku Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia di Unit Pembenihan Rakyat Kuini Berjaya yang berada di Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kota Pontianak pada Rabu (16/02). 

Dalam kunjungannya, Lilly menanyakan tentang sejarah pembentukan kelompok ini sampai mendapatkan program CSR. Nasrun selaku perwakilan salah satu ketua kelompok menyatakan bahwa dahulu mereka mempunyai keramba jaring apung juga, namun dalam bentuk yang masih sangat tradisional dengan membuat keramba di bawah rumah panggung mereka. Namun berkat pendampingan dari Pertamina, saat ini kerambanya berkembang.  

Lebih lanjut, Waskito Nugroho sebagai CDO Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Pontianak yang mendampingi program ini menjelaskan bahwa berdasarkan hasil sosial mapping yang dilaksanakan oleh Pertamina pada awal 2017 dirinya melihat ada masalah, potensi dan kebutuhan dari kelompok nelayan. Kemudian dalam pelaksanaan pendampingan program CSR sampai saat ini Pertamina senantiasa membantu kami dalam mengembangkan keramba ini. 

Pada kesempatan tersebut, Waskito menerangkan pendampingan dan dukungan Pertamina kepada kelompok keramba ini kepada Lilly. “Sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini Pertamina sudah memberikan bantuan berupa tiga buah keramba, 1 unit pos jaga dan gudang pakan, 1 paket hatchery (penetasan telur ikan), 1 paket freezer dan paket pengolahan ikan berupa spinner, blender, mixer, waring guna menutup keramba, perbaikan keramba serta pelatihan – pelatihan dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok,” jelasnya dengan semangat.

Dengan dukungan dari Pertamina, kelompok ini dalam seharinya bisa menjual 20-100 kg ikan dengan harga minimal Rp 27.000 – 31.000 tergantung dari harga pasar ikan. Sehingga dalam setahunnya bisa diproyeksikan kelompok binaan ini dapat menjual ikan senilai 81-115 juta rupiah. Hasil yang sedemikian menjanjikan dengan bantuan yang diberikan oleh Pertamina selama ini, Lilly menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Pertamina, dan mengharap kegiatan-kegiatan seperti ini terus dikembangkan ke depannya. Lilly berharap kelompok Binaan CSR Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Pontianak ini tidak sebatas berhenti di pengembangan yang seperti ini saja, namun juga dapat dibentuk kampung perikanan yang merupakan project dari Kementerian KKP RI. “Program ini bagus dikolaborasikan dengan program dari Kementerian KKP nantinya,” harap Lilly. 

Turut dalam rombongan, Kepala Dinas Pangan Pertanian Dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro yang menyampaikan bahwa Pertamina sebagai mitra strategis untuk pengembangan perikanan di Kota Pontianakz. “Kami kolaborasikan dan kami bantu dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya di kelompok-kelompok seperti Kuini Berjaya ini,” seraya mengiakan harapan Lilly. Tak lupa, Bintoro menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pertamina yang telah melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di DAS Sungai Kapuas dengan kegiatan dan dukungan positifnya. 

Di tempat terpisah, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto August Satria menyampaikan bahwa pemberdayaan program TJSL secara berkelanjutan merupakan rencana strategis perusahaan, ini sejalan dengan program pemerintah melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada poin 8 dan 14. Di mana pada poin 8 berbicara mengenai tujuan dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak untuk Semua. Sedangkan tujuan pada poin 14 berbicara mengenai Melestarikan dan Memanfaatkan secara Berkelanjutan Sumber Daya Kelautan dan Samudera untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Share this post