Cashless Payment System Tingkatkan Kehandalan Stok Elpiji di Kepri

Batam, 22 Juli 2019 – Menyokong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) Pertamina menggalakkan implementasi cashless payment system untuk agen dan pangkalan elpiji. Sistem ini juga mendukung rencana distribusi elpiji tertutup yang akan ditetapkan pemerintah tahun depan.

"Cashless payment system LPG adalah sistem untuk pangkalan melakukan transaksi pemesanan maupun pembayaran elpiji kepada agen secara non tunai. Sistem ini bermanfaat meningkatkan kehandalan stok elpiji di tingkat pangkalan," tutur Roby Hervindo, Unit Manager Communication & CSR MOR I.

Kehandalan stok elpiji di pangkalan meningkat akibat adanya verifikasi jumlah tabung elpiji yang dibeli sesuai dengan harga tabung yang dibayarkan. Sehingga konsumen dipastikan membeli elpiji 3 kg di pangkalan resmi Pertamina sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).

Keuntungan lainnya adalah agen elpiji dapat melakukan pencatatan transaksi secara aktual yang lebih akurat. Selain itu, dengan pembayaran non tunai juga meningkatkan sisi keamanan. Karena pangkalan tidak perlu mengumpulkan uang tunai untuk pembayaran.

Hingga kini, sebanyak 17 dari dari total 22 agen elpiji di wilayah Kepri sudah menerapkan sistem transaksi non tunai ini. Sementara dari total 2.639 pangkalan, lebih dari 1.600 nya telah menerapkan. “Kami optimis pada akhir tahun 2019 penerapan cashless payment system mencapai 100 persen,” ujar Roby.

Roby menambahkan, untuk wilayah Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut, sebanyak 461 dari total 489 agen atau 94 persen sudah menerapkan sistem ini. Untuk pangkalan, lebih dari 16 ribu dari total 21 ribu atau 76 persen sudah menerapkannya.

Dalam cashless payment sistem elpiji ini, Pertamina bekerja sama dengan empat bank yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Central Asia (BCA).

Pada setiap aplikasi bank ini, terhubung host-to-host dengan Sistem Monitoring Penyaluran LPG 3kg (Simol3k) Pertamina. Integrasi sistem ini juga mempermudah Pertamina dalam memonitor penyaluran elpiji 3 kg yang disalurkan baik kepada Agen maupun pangkalan.

Adapun hingga Juni 2019, konsumsi elpiji bersubsidi 3kg di wilayah Kepri mencapai lebih dari 8 juta tabung. Sedangkan konsumsi elpiji non subsidi Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg mencapai 67 ribu dan 73 ribu tabung.*

Share this post