Jakarta, 20 Mei 2022 – Sebanyak 13 gedung Pertamina di sektor pengolahan (midstream) dan hilir (downstream) telah memiliki sertifikat Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Ini artinya gedung tersebut telah menggunakan energi bersih, bebas emisi dan ramah lingkungan.
Green Building Council Indonesia merupakan organisasi independen yang didirikan sejak 2009 oleh para profesional dan perusahaan terkemuka di industri bangunan di Indonesia.
Ke 13 Gedung HSSE Demoroom unit Pengolahan wilayah Dumai, Gedung proper center Unit Pengolahan wilayah Sungai Pakning Riau, Gedung perkantoran GM office unit pengolahan wilayah Plaju Sumatera Selatan, kantor utama Unit pengolahan wilayah Cilacap Jawa Tengah, Gedung Pertamax unit Pengolahan wilayah Balongan Jawa Barat, Gedung Pertamina itu adalah Gedung Fuel Terminal Maos Jawa Tengah, Gedung Fuel Terminal Rewulu Yogjakarta, Gedung Fuel Terminal Boyolali Jawa Tengah, Gedung Fuel Terminal Bandung Grup Padalarang Jawa Barat, Gedung Fuel Terminal Cikampek Jawa Barat, Gedung Fuel Terminal Tanjung Gerem Banten, Gedung Integrated Terminal LPG Tanjung Priok Jakarta, Gedung Integrated Fuel Terminal Plumpang Jakarta
Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari mengatakan transisi energi bersih yang dilakukan di gedung operasional Pertamina merupakan implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) secara terintegrasi sehingga nantinya seluruh gedung dan wilayah kerja Pertamina dari hulu ke hilir bebas emisi dan ramah lingkungan. Rata-rata penghematan energi yang disumbangkan dari ke 13 lokasi tersebut mencapai 47%, dan 42% untuk penghematan air.
"Lokasi yang paling banyak menyumbangkan penghematan energi (energy savings) adalah Gedung Integrated Terminal LPG Tanjung Priok Jakarta hingga 60%, dan lokasi yang paling banyak menyumbangkan penghematan air (Water savings) adalah di lokasi Gedung proper center Unit Pengolahan wilayah Sungai Pakning Riau hingga 57%" ungkap Heppy.
Konsep green building merupakan komitmen Pertamina dalam upaya menuju net zero emission sejalan dengan target perusahaan menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) dan meningkatkan bauran energi terbarukan dari 9,2 persen pada 2019 menjadi 17,7 persen pada 2030.
“Gedung lainnya sedang proses sertifikasi, ke depan diharapkan bangunan Pertamina telah bersertifikat Green Building. Pertamina akan terus memimpin transisi energi di Indonesia dan Pertamina telah memulai termasuk halaman rumah sendiri,” tandas Heppy.*