Gencar Ekspansi Pasar, Pertamina Optimistis Jadi Pelaku Utama Bisnis Energi Global Tahun 2025

Gencar Ekspansi Pasar, Pertamina Optimistis Jadi Pelaku Utama Bisnis Energi Global Tahun 2025

DILI – PT Pertamina (Persero) nyatakan kesiapannya untuk menjadi Asian Energy Champion yang bisa menjadi energi bagi Asia pada 2025.

 

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan bahwa dalam dasawarsa ini, peranan National Oil Company dalam penguasaan energi semakin memainkan peranan penting. Kondisi ini menjadi peluang bagi Pertamina, sebagai National Energy Company Indonesia untuk terus meningkatkan peran dan kiprahnya, tidak hanya sebagai ujung tombak ketahanan energi nasional, tetapi juga sebagai pelaku utama bisnis energi di tataran regional dan global.

 

“Pertamina telah menunjukkan komitmen yang tinggi untuk mencapai cita-cita sebagai World Class Energy Company dan dapat berdiri sejajar dengan perusahaan global. Untuk itu, Pertamina akan lebih ekspansif menjalankan bisnis di masa mendatang, tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga luar negeri,” tutur Hanung Budya disela-sela kesepakatan kerjasama bisnis antara Pertamina dan Timor GAP terkait investasi, kerjasama operasi, asistensi teknis serta pengembangan pengetahuan dan keterampilan SDM lokal sektor migas di Timor Leste.

 

Saat ini, Pertamina menduduki peringkat 123 dalam jajaran 500 perusahaan terbesar dan terelit dunia versi Majalah Fortune yang merupakan bentuk pengakuan atas prestasi Pertamina di kancah global. Prestasi ini seiring dengan meningkatkannya kinerja di tengah persaingan yang semakin ketat yang tercermin pada perolehan pendapatan dan laba bersih 2013 yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 

Hanung mengungkapkan pada tahun fiskal 2013, Pertamina berhasil membukukan total pendapatan sebesar US$71,1 miliar, meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai US$70,9 miliar. Laba bersih pada tahun 2013 meningkat 11% menjadi US$3,07 miliar dari tahun sebelumnya US$2,77 miliar, kendati masih mengalami rugi sebesar Rp5,7 triliun pada Bisnis LPG non subsidi 12kg.

 

Dengan aspirasi ‘Aggressive Upstream’, produksi migas Pertamina ditargetkan untuk terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini, dengan produksi migas 520.390 boepd selama semester I 2014 atau naik sekitar 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, semakin mengukuhkan posisi Pertamina sebagai perusahaan produsen migas terbesar di Indonesia. Pencapaian ini merupakan fondasi yang kuat untuk mencapai cita-cita perusahaan memproduksi migas sebanyak 2,2 juta boepd pada 2025.

 

Sebagai bentuk komitmen terhadap upaya pengembangan sumber energi baru dan terbarukan, Pertamina juga menggenjot produksi panas bumi. Pada 2013, realisasi produksi panas bumi mencapai 21,73 juta ton atau naik 38,5% dibandingkan 2012 yang hanya mencapai 15,69 juta ton. Produksi tersebut diperkirakan terus meningkat di masa mendatang seiring dengan target peningkatan kapasitas produksi sedikitnya 800 MW pada 2018.

 

Pertamina juga bertekad untuk terus menjadi pemain utama dalam penyediaan gas bumi di Indonesia melalui penyelesaian berbagai proyek infrastruktur gas bumi. Saat ini, beberapa proyek, seperti seperti Arun LNG Regasification, pipa transmisi gas Arun-Belawan dan Gresik-Semarang, kilang LNG Donggi Senoro dalam tahap pekerjaan konstruksi yang segera tuntas dalam waktu dekat. Sementara itu, di bisnis hilir, Pertamina terus memperkokohkan posisinya sebagai tulang punggung bagi penyediaan energi di Tanah Air.

 

Dengan pola distribusi yang paling rumit dan canggih di dunia, Pertamina mendedikasikan 70% aktifitas perusahaan untuk mengantarkan energi ke 2.352 pulau berpenghuni di Indonesia. Untuk menjangkaunya, tidak kurang 200 kapal ukuran kecil, sedang, dan besar berseliweran di lautan Indonesia, 118 terminal BBM, 513 LPG filling plant, dan 5.095 unit SPBU dilibatkan. Selain itu, ikut terlibat sekitar 1.500-an Agen Premium dan Minyak Solar (APMS), Agen Minyak Tanah (AMT), Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) dll serta ribuan Mobil Tangki BBM di seantero negeri.

 

Belum lagi, sekitar 1600-an kilometer pipa transmisi BBM yang tertanam di bawah tanah, demi menjamin seluruh penduduk Indonesia berhasil terjamah tangan Pertamina. Pertamina juga terus berupaya meningkatkan penguasaan pangsa pasar BBM non subsidi dan pelumas di pasar domestik dan gencarnya ekspansi pasar beberapa produk, seperti aviasi, pelumas dan BBM retail dan industri ke luar negeri. Ekspor pelumas produk Pertamina telah berhasil menembus 24 negara dan tetap memperkokoh penguasaan pangsa pasar pelumas dalam negeri sebesar 60%.

 

“Kehadiran Pertamina di Timor Leste juga menjadi salah satu upaya Pertamina untuk terus meningkatkan ekspansi usaha ke luar negeri. Kami yakin, capaian yang sudah diraih Pertamina saat ini bisa menjadi fondasi yang kuat bagi upaya perusahaan meraih aspirasi ‘World Class National Energy Company’ dan menjadi Asian Energy Champion yang sanggup meng-energize Asia pada 2025,” tutup Hanung.

Share this post