Banggai, 16 Oktober 2018*- Setelah sebelumnya ratusan nelayan di Kabupaten Takalar menerima konverter kit BBM ke elpiji pertama di wilayah Sulawesi pada September lalu, kini giliran nelayan di Kabupaten Banggai turut menikmati konversi tersebut. Dengan konverter kit ini, biaya operasional nelayan melaut jadi lebih hemat, serta lebih ramah lingkungan.
Bertempat di Kecamatan Luwuk, 563 paket perdana konverter kit diserahkan kepada nelayan Banggai oleh Inspektur V Itjen Kementerian ESDM Murdo Gantoro didampingi Anggota Komisi VII DPR RI Ahmad HI M. Ali, SE dan Bupati Banggai H. Herwin Yatim, serta Sales Executive LPG Industry & Gas Product Pertamina MOR VII Angga Kusuma.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, Roby Hervindo menjelaskan pembagian paket konverter kit ini merupakan upaya konversi bahan bakar bagi nelayan kecil dari bahan bakar minyak menjadi bahan bakar LPG.
“Tujuannya membantu peningkatan ekonomi masyarakat nelayan melalui pengurangan biaya operasional melaut, bisa hemat hingga 50 ribu rupiah per harinya. Juga lebih ramah lingkungan karena mengurangi emisi dari penggunaan BBM,” ujarnya.
Tahun ini, alokasi konverter kit untuk nelayan di wilayah Sulawesi terdiri dari Sulawesi Selatan (Bone, Bulukumba, Jeneponto, Selayar, Sinjai, Takalar dan Wajo) sebanyak 5.314 unit. Provinsi Gorontalo (Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo Utara dan Pohuwatu) mendapat 2.798 unit. Sulawesi Tengah (Banggai dan Palu) menerima 1.379 unit dan Sulawesi Utara (Manado dan Minahasa) 1.144 unit.
Roby menuturkan, dalam pembagian setiap paket perdana konverter kit BBM ke elpiji ini terdiri atas beberapa komponen, yaitu Mesin Penggerak, Konverter Kit, 2 Tabung LPG 3 Kg dan Isi, Long Tail, aksesoris pendukung lainnya.
Adapun saat ini untuk suplai pasokan elpiji 3 Kg subsidi di Kabupaten Banggai Banggai, dilayani oleh 6 agen dan 1.121 pangkalan. Kebutuhan elpiji bagi nelayan di Sulawesi hingga Desember 2018 diperkirakan mencapai 358.800 tabung.
"Pertamina akan terus memantau ketersediaan LPG di wilayah-wilayah yang menjadi lokasi pelaksanaan konversi LPG bagi nelayan. Ke depan rencananya akan dibuka pangkalan baru yang didirikan khusus untuk melayani nelayan Banggai yang saat ini masih dalam proses kordinasi dan rekomendasi Dinas Kelautan dan Perikanan setempat untuk penentuan titik lokasi," ujar Roby.
Sesuai Perpres No.126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil, kriteria nelayan yang mendapatkan paket konverter kit BBM ke BBG antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).
Pada tahun 2016 dan 2017 telah dibagikan sejumlah 5.473 dan 17.081 unit paket konverter kit. Sementara hingga Desember tahun ini, sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 294K/10/MEM/2018 akan dibagikan sejumlah 25.000 unit konverter kit untuk 55 kabupaten/kota seluruh Indonesia.