Palembang, 25 Desember 2021 – Mendengar nama Belida, pasti akan langsung teringat sebagai ikan dan ikon Sumatera Selatan. Ikan yang hidup di perairan Sumatera dengan nama populer Belida Musi ini kini sedang terancam habitatnya. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen. KKP) Nomor 1 Tahun 2021 tentang jenis ikan yang dilindungi kian diperketat, sehingga membuat Ikan Belida menjadi tidak boleh lagi ditangkap, diperdagangkan, dan dikonsumsi demi menyelamatkan eksistensinya.
PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) III sejak 2018 hadir dengan Corporate Social Responsibility-nya (CSR) melalui program yang dinamakan Belida Musi Lestari. Program yang awalnya ditujukan untuk membudidayakan Ikan Belida melibatkan masyarakat binaan yang beternak Ikan Belida, kini didesain dengan konsep kolaborasi bersama instansi milik Pemerintah yang memang konsen dalam budidaya keanekaragaman hayati, yakni Badan Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang dalam mendukung program pelestarian.
Kolaborasi apik antara PT KPI RU III Plaju dan BRPPUPP dalam menyelamatkan keanekaragaman hayati itu merupakan yang pertama dilakukan, sehingga pada September 2021 lalu meraih Rekor MURI sebagai Kolaborasi Pemangku Kepentingan Pertama untuk Penyelamatan Plasma Nuftah Ikan Belida. Kolaborasi tersebut hingga kini masih berlanjut, Ikan Belida yang dibudidayakan di kolam instalasi BRPPUPP di Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin itu telah berhasil melahirkan generasi kedua (F1).
Terbaru, PT KPI RU III Plaju dan BRPPUPP Palembang kemarin (23/12) jemput bola ke hulu anak sungai Musi, yakni Sungai Komering untuk menyelamatkan Ikan Belida dari perdagangan. Rombongan PT KPI RU III Plaju dan BRPPUPP didampingi penyuluh perikanan Kecamatan Pedamaran mendatangi kelompok nelayan di Hulu Sungai Komering untuk mengecek langsung dugaan adanya aktivitas jual beli ikan belida yang masih dilakukan untuk menjadi bahan baku pembuatan kemplang, sedangkan budidayanya masih sangat minim. Tiga kegiatan utama dalam pelestarian antara lain rescue(penyelamatan), budidaya, dan riset. Adapun kegiatan rescuekali ini berhasil menyelamatkan sekitar 70 ekor Belida jenis Notopterus dan 3 ekor Belida jenis Chitala Lopis seberat 3 - 4,5kg.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU III Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan bahwa pihaknya masih konsisten dengan upaya pelestarian Ikan Belida melalui program Belida Musi Lestari. “Upaya-upaya kita dalam melestarikan Ikan Belida sebagai ikon Sungai Musi dan Sumatera Selatan masih terus berlanjut dengan membudidayakan indukan yang berkolaborasi dengan BRPPUPP Palembang. Kemarin, tim kita jemput bola langsung untuk menyelamatkan Ikan Belida dari perdagangan,” ujar Rachmi.
Rachmi menambahkan dengan program pelestarian ini menunjukkan usaha PT KPI RU III Plaju dalam mendukung terwujudnya tujuan kelima belas yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yakni menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati. “Lebih spesifik kita fokus pada target 15.5, yakni melakukan tindakan cepat dan signifikan untuk mengurangi degradasi habitat alami, menghentikan keanekaragaman hayati, dan melindungi serta mencegah lenyapnya spesies yang terancam punah,” lanjut Rachmi.
Program penyelamatan Ikan Belida ini juga mendapatkan penghargaan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sumsel. Pada puncak acara penganugerahan 17 kategori inovator yang dihelat Senin (20/12) bertempat di Griya Agung. Dalam acara itu, peneliti BRPPUPP Palembang, Ike Trismawanti mendapat penghargaan “Juara Terbaik II” kategori Peneliti Inovatif yang diserahkan langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru. Dengan anugerah penghargaan ini, diharapkan dapat menjadi motivasi untuk terus berkiprah dalam upaya pelestarian ikan belida Sumatera Selatan di masa yang akan datang.
Ike mengatakan Selain penyelamatan, kunjungan yang dilakukan kemarin juga sebagai upaya pengecekan (riset biodiversitas) persebaran jenis Ikan Belida yang ada di wilayah Sumsel terutama aliran Sungai Musi dan anak sungai seperti Sungai Komering yang ada di Kab. OKI.