Subang – Mengelola pelestarian lingkungan di sekitar daerah operasi, menjadi salah satu fokus PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) dengan menerapkan program Green Drilling and Health Operation.
Salah satu implementasinya adalah program pengelolaan sampah domestik dengan metode Takakura Composter di lokasi pengeboran, yang diterapkan PDSI sejak 4 tahun lalu. Seperti di Rig Cyber -55 yang dioperasikan di Indramayu, PDSI yang diperkuat dengan 100 personil, mengelola sampah domestik yang perharinya mencapai 8 kg, untuk diolah menjadi kompos.
Project Manager PDSI wilayah Jawa KTI (Kawasan Timur Indonesia), Komedi menjelaskan metode pengelolaan sampah domestik dengan Takakura Composter sangat sederhana. Sampah-sampah organik dari kegiatan domestik di sekitar rig, ditampung di dalam keranjang seperti keranjang baju, kemudian ditambahkan komposter atau activator. Setelah 4 hari sampai 1 minggu, sampah tersebut akan menjadi kompos dan dikemas untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar.
“Meski kegiatan tersebut dinilai sepele, namun jika diabaikan akan merugikan klien yang menggunakan jasa pengeboran kami,”kata Komedi. Karena itu, setiap kali melakukan kegiatan pengeboran di lapangan, PDSI selalu menyiapkan satu tempat berukuran 2 x 3 meter, untuk menyimpan puluhan keranjang Takakura sebagai tempat pengolahan sampah domestik. “Inisiatif ini merupakan bentuk nyata PDSI merawat lingkungan di sekitar area pengeboran, karena sampah domesitk di Rig sebelumnya tidak menjadi perhatian khusus,”jelasnya.
Komedi menambahkan, pengelolaan limbah domestik rig dibagi dua jenis organik dan anorganik. Jika sampah organik diolah denga keranjang Takakura, maka sampah anorganik akan di daur ulang dengan disalurkan kepada masyarakat atau tempat pengelolaan daur ulang sampah yang ada di sekitar daerah operasi. “Kami bangga kompos hasil sampah domestik diminati masyarakat setempat untuk campuran pupuk tanaman, hal yang selama ini terabaikan ternyata memberikan manfaat bagi masyarakat”.
Di samping itu, kami juga menjalankan program Thousand Trees for Drilling, yg merupakan penanaman kembali ribuan pohon pasca operasi pengeboran.