Jakarta, 1 November 2021 – PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) terus mendorong pemerataan akses energi bagi masyarakat di Indonesia, salah satunya dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat di desa melalui program Pertashop. Hal ini merupakan komitmen nyata Pertamina melalui program strategis Go Retail, dalam meningkatkan pelayanan sekaligus berkontribusi sebagai agen pembangunan negara.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menjelaskan, melalui sinergi dengan berbagai pihak, sepanjang tahun 2021 ini Pertamina telah berhasil mengoperasikan 2.973 outlet Pertashop. Adapun hingga periode akhir bulan Oktober 2021 ini, sebanyak 386 outlet Pertashop telah beroperasi di wilayah Sumatera Bagian Utara, 704 outlet di Sumatera Bagian Selatan, 301 outlet di Jawa Bagian Barat, 643 outlet di Jawa Bagian Tengah, 397 outlet di Jatimbalinus (Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara), 216 outlet di Kalimantan, 190 outlet di Sulawesi, serta 136 outlet di wilayah Maluku dan Papua.
“Pertamina telah bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri RI, Kementerian BUMN, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam percepatan program Pertashop secara masif dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga keberadaannya diharapkan dapat menjamin ketersediaan BBM berkualitas di setiap penjuru tanah air, bahkan di wilayah-wilayah yang belum terjangkau oleh lembaga penyalur,” ungkap Alfian.
Seperti pada Rabu (27/10) lalu, Kemendagri RI melalui Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah dalam rangka Percepatan Pelaksanaan Pertashop memberikan dukungan dalam mempercepat proses perizinan dan memberikan perpanjangan dispensasi perizinan.
Semangat Go Collaborative ini, menurut Alfian, diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Lebih lanjut Alfian menjelaskan, selain menjadi salah satu solusi membangun ketahanan energi, Pertashop sekaligus menjadi lokomotif baru pengembangan ekonomi desa serta pembukaan lapangan kerja. Hingga kini, Pertashop juga telah menciptakan lapangan kerja di desa bagi 7.390 pekerja.
“Selain menjamin ketersediaan BBM berkualitas di wilayah pelosok, kehadiran Pertamina melalui Pertashop diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan menggerakkan perekonomian desa, seperti penciptaan lapangan kerja baru maupun multiplier effect lainnya dari pembangunan Pertashop yang menggunakan peralatan hasil industri dalam negeri,” jelasnya.
Alfian menambahkan, Pertamina melalui Pertashop telah menyalurkan bahan bakar berkualitas Pertamax kepada masyarakat di desa sebesar 197 juta liter, dengan penjualan tertinggi secara nasional pada bulan September 2021 mencapai hingga 44 juta liter. Bahkan, di beberapa outlet, penjualan Pertamax mencapai 2.000 liter per hari.
Untuk itu, Alfian mengapresiasi konsumen setia bahan bakar berkualitas Pertamina, khususnya konsumen yang mendapatkan Pertamax melalui lembaga penyalur resmi Pertashop. Selain memberikan pengaruh yang optimal pada performa mesin kendaraan, penggunaan BBM berkualitas dengan angka oktan yang lebih tinggi menghasilkan kadar gas buang emisi yang lebih sedikit, sehingga turut memberikan dampak positif pada lingkungan.
“Proporsi konsumsi Pertamax dari Pertashop sendiri sudah mencapai 8,6% dari konsumsi Pertamax secara nasional. Untuk itu kami sangat mengapresiasi konsumen Pertashop di desa yang sudah mulai beralih menggunakan produk BBM berkualitas Pertamina,” tambahnya.
Pertashop merupakan lembaga penyalur resmi Pertamina dengan skala yang lebih kecil untuk melayani kebutuhan bahan bakar berkualitas seperti Pertamax, Bright Gas dan pelumas yang belum terlayani oleh penyalur resmi Pertamina seperti SPBU. Pertashop menghadirkan produk dengan kualitas dan harga yang sama dengan SPBU, takaran yang tepat serta memperhatikan adanya faktor keamanan.
Untuk informasi seputar pengajuan kemitraan Pertashop dapat dilihat pada https://kemitraan.pertamina.com. Sedangkan untuk informasi mengenai produk dan layanan Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Call Center Pertamina di 135.