Tuban, 24 November 2020 – PT Pertamina (Persero) melalui subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, menyalurkan bantuan program bina lingkungan, dalam upaya mendukung pembangunan proyek kilang Tuban.
Bantuan sosial tersebut ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Bina Lingkungan Proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban, di Pendopo Kridomanunggal, Kabupaten Tuban.
Sejumlah program yang dikucurkan kali ini meliputi program untuk mendorong pemulihan lingkungan pesisir yakni program Penanaman dan Penghijauan Tanaman Mangrove di Desa Jenu, Desa Mentoso dan Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban bekerja sama dengan Yayasan Mangrove Center.
Sementara itu, guna mendukung kegiatan nelayan terdampak proyek reklamasi, Pertamina juga memberikan bantuan premi asuransi jiwa dan kecelakaan kepada 552 kepala keluarga, di Desa Mentoso, Kaliuntu dan Beji, Kecamatan Jenu.
Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya menyatakan program ini merupakan komitmen perusahaan dalam upaya menjalankan proyek dengan tetap memperhatikan lingkungan, salah satunya pengelolaan lingkungan. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs, yakni penanganan perubahan iklim dan menjaga ekosistem laut.
“Penanaman mangrove dan cemara yang merupakan upaya penghijauan di pesisir pantai yang terbentang dari Desa Jenu, Mentoso dan Purworejo ini, dilakukan sejak proyek dikerjakan, karena diharapkan saat sudah terbangun kilang ini dapat memberikan fungsi ekologis dimana selain menyerap karbondioksida, juga dapat mendukung pengembangbiakan biota laut seperti udang, kepiting dan lain-lain yang dapat menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat,”jelas Ifki.
Sementara itu, Pertamina juga memberikan bantuan asuransi jiwa bagi nelayan sebagai upaya untuk melindungi para nelayan dari dampak kecelakaan selama menjalankan aktivitas sehari-harinya sebagai nelayan.
President Director PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, Kadek Ambara Jaya menambahkan bahwa program bina lingkungan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menjadikan masyarakat Tuban, terutama masyarakat yang terdampak langsung proyek NGRR Tuban, menjadi tuan rumah dalam memajukan kota Tuban.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Tuban KH Fathul Huda yang menyaksikan penandatanganan kontrak program bina lingkungan menyampaikan, angka kemiskinan di wilayahnya termasuk tinggi, sehingga sangat memerlukan bantuan yang sifatnya berkelanjutan.
Bantuan yang sifatmya infrastruktur perlu, tetapi tidak berhenti begitu saja, namun diharapkan ada upaya-upaya untuk mendorong kemajuan ekonomi masyarakat.
“Kami harapkan proyek ini bisa mengangkat ekonomi masyarakat, terutama nelayan kami yang di ring satu proyek Tuban. Program asuransi tidak hanya sampai disini, tapi juga dipikirkan program sampai nelayan nantinya menjadi mandiri,”tambah Fathul Huda.
Sementara itu, Ketua Koperasi Wanita Barokah Jaya Muzayanatin berharap asuransi bagi para nelayan ini dapat membantu meringankan beban nelayan dengan tingkat kecelakaan kerja relatif tinggi.
"Para penerima manfaat asuransi merupakan nelayan tradisional yang pergi sendiri atau dengan 2 orang lainnya. Biasanya kecelakan kerja yang dialami karena terkena mesin, jaring atau tenggelam ke laut dan tidak tertolong, padahal mereka adalah kepala keluarga,"katanya.
Proyek pembangunan Kilang Tuban ini merupakan salah satu proyek strategis nasional, yang merupakan penugasan pemerintah, dimana pelaksanaannya dipercayakan kepada PT Pertamina Kilang Internasional dan Rosneft.
Kilang Tuban nantinya akan terintegrasi dengan kilang petrokimia, dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300.000 barel minyak per hari dan produksi petrokimia mencapai 3.600 kilo ton per annum (ktpa). Proyek besar ini, tentunya akan memberikan nilai positif bagi Kabupaten Tuban karena menciptakan multiplier effects, dimana ditargetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup tinggi, yaitu minimal 40%, dan penyerapan tenaga kerja lokal yang terdidik.**