Kebocoran Pipa BBM Tasikmalaya Berhasil Ditangani BBM Mulai Dialirkan Kembali

Kebocoran Pipa BBM Tasikmalaya Berhasil Ditangani BBM Mulai Dialirkan Kembali

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berhasil menangani kebocoran pipa BBM CB2 yang disebabkan oleh upaya percobaan pencurian oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.


“Alhamdulillah, setelah api berhasil dipadamkan oleh tim pemadam Pertamina yang dikerahkan dari Tasikmalaya, Cilacap, Garut, Balongan, dan Jakarta, pada Selasa (30/7) pukul 22.40 WIB atau sekitar 4 jam 40 menit dari waktu kejadian, kami telah berhasil pula menangani kebocoran pipa dengan memasang klem,” kata VP Corporate Communication Ali Mundakir.


Ali menjelaskan Pertamina juga telah melakukan tes awal kebocoran pipa dengan membuka block valve di desa Beber, Kec. Cimaragas, Kab. Tasikmalaya dan terminal BBM Tasikmalaya. Berdasarkan hasil tes awal tersebut klem dapat berfungsi dengan baik dan tidak terjadi kebocoran.



“Kamis (1/8), pukul 8.00 WIB Pertamina mulai melakukan pemompaan BBM kembali pada pipa CB 2 dan dari hasil pemompaan tersebut diketahui pipa masih dapat berfungsi dengan baik dan tidak ditemukan kebocoran. Waktu pelaksanaan penanganan masalah kebocoran pipa CB2 ini lebih cepat dari target waktu yang direncanakan sebelumnya yang diperkirakan selama 4 hari. Dengan selesainya perbaikan tersebut maka pasokan BBM kepada masyarakat menjadi lebih aman,” tambahnya.



Sebelumnya, pada Selasa (30/7) pagi ditemukan kebocoran pipa BBM CB 2 yang dialiri Premium di dusun Maribaya, Desa Ancol, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, kira-kira 15 km dari Terminal BBM Tasikmalaya. Penyebab kebocoran tersebut terindikasi merupakan usaha pencurian dengan ditemukannya kran yang masih menempel pada badan pipa, bor listrik, dan palu yang kini diamankan untuk bahan penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.



Dengan adanya kebocoran tersebut, Pertamina segera menyetop pengiriman Premium dan menutup valve yang terdekat dengan lokasi kebocoran, menampung tumpahan Premium, dan melokalisir lokasi untuk mencegah potensi bahaya. Masyarakat sempat melakukan aksi penampungan BBM yang sangat membahayakan keselamatan, sebelum akhirnya muncul api di titik pipa yang bocor pada pukul 18.00 WIB.


Lebih lanjut Ali mengingatkan aksi mengganggu operasi pipa BBM ataupun minyak mentah bahkan dengan melubanginya merupakan tindakan melawan hukum dan membahayakan keselamatan diri dan lingkungan. Terlebih, pipa pengangkut BBM maupun minyak mentah merupakan objek vital nasional yang dilindungi oleh Undang-undang, termasuk dalam hal pengamanannya.



“Kami berharap apa yang terjadi di pipa BBM di Tasikmalaya dan juga ledakan di pipa minyak mentah Tempino-Plaju beberapa waktu silam dapat menjadi pelajaran terbaik bagi masyarakat untuk tidak sekali-kali mengganggu atau bahkan melubangi secara illegal pipa BBM atau minyak mentah karena sangat berbahaya dampaknya,” katanya.

Share this post