Pekanbaru, 8 Oktober 2021 – Rencana kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang masif dan agresif di Wilayah Kerja (WK) Rokan harus didukung kapabilitas organisasi yang memadai dan pengembangan SDM yang unggul. Untuk memastikan hal tersebut, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pertamina (Persero) Erry Sugiharto melakukan kunjungan kerja ke WK Rokan di Riau pada Kamis (7/10). Ia mendiskusikan dan memberikan arahan tentang pengelolaan dan kebutuhan SDM agar dapat menunjang peningkatan kegiatan operasi di WK Rokan.
”Bergabungnya WK Rokan (ke Pertamina, Red.) diharapkan turut memajukan Pertamina dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Direktorat SDM akan memberikan dukungan penuh agar produktivitas WK Rokan terus meningkat,” ujar Erry dalam sambutannya. Kunjungan jajaran pimpinan Direktorat SDM Pertamina (Persero) dan Subholding Upstream disambut langsung oleh Dirut PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee A. Suardin. Dalam kunjungan kerja itu juga dibahas strategi pemenuhan kebutuhan SDM yang diperlukan.
Kapabilitas organisasi perlu dijaga agar dapat menunjang keberlangsungan operasi WK Rokan secara selamat, andal, dan efisien. Terlebih lagi, produksi salah satu WK terbesar di Indonesia ini menyumbangkan hampir 25 persen produksi minyak nasional. Operasi WK Rokan saat ini didukung oleh sekitar 2.700 pegawai tetap dan lebih dari 22 ribu pegawai mitra kerja. Masing-masing sekitar 65 persen dan 85 persen di antaranya merupakan warga lokal Riau.
Dirut PHR Jaffee A. Suardin menyampaikan bahwa produksi WK Rokan diharapkan meningkat dengan cara mengoptimalkan potensi-potensi cadangan migas yang ada. Baik itu melalui penambahan sumur baru, pengembangan teknologi tingkat lanjut Enhanced Oil Recovery (EOR), maupun terobosan lain untuk memproduksi minyak secara optimal.
Untuk penambahan sumur baru, WK Rokan menargetkan 161 sumur tajak terhitung sejak alih kelola pada Agustus lalu hingga akhir tahun ini. Intensitas kegiatan operasi semakin meningkat pada tahun depan dengan target pengeboran 500 sumur. Rencana itu tentu harus didukung oleh SDM dengan kompetensi yang tepat.
Dalam kunjungan kerjanya, Erry juga meninjau Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) di Minas yang merupakan pusat kegiatan digitalisasi WK Rokan. Pertamina tengah menyusun peta jalan (road map) untuk memperluas model digitalisasi WK Rokan ke wilayah kerja lainnya. Diharapkan, keandalan fasilitas IODSC bisa diikuti oleh wilayah kerja hulu migas Pertamina lainnya.
Sebagai tahap awal, perluasan digitalisasi di wilayah kerja hulu migas Pertamina akan dimulai dari Regional 1 Sumatera. Langkah strategis Pertamina dalam pengembangan teknologi digital merupakan upaya mengoptimalkan proses bisnis dengan teknologi mutakhir, memperkuat inovasi bisnis dan membangun kolaborasi guna mewujudkan operasi yang efisien.
Fasilitas IODSC merupakan sumber informasi atau 'big data' berkaitan dengan aktivitas sumur dan peralatan di lapangan. Setiap hari ada sekitar 4.000 hingga 5.000 data yang masuk. Data tersebut diolah agar menjadi informasi berharga yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Penerapan digitalisasi di WK Rokan setidaknya memberikan empat manfaat utama, yakni peningkatan kinerja keselamatan; penurunan signifikan dari potensi kehilangan produksi / LPO hingga sekitar 40 persen; optimalisasi kemampuan fasilitas produksi; dan peningkatan efisiensi.