Jakarta, 14 September 2021 – PT Pertamina (Persero) melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) hingga saat ini telah membina lebih dari 65 ribu mitra binaan yang tersebar di wilayah Indonesia. Tak jarang, dari puluhan ribu UMK binaan tersebut, banyak yang menjalankan bisnisnya dengan membawa misi kemanusiaan atau usaha berbasis sociopreneur.
Seperti usaha yang dijalani oleh Achmad Nur Hasim, pemilik usaha Kekean Wastra Gallery. Pria yang akrab disapa Aam ini telah menjalankan bisnisnya sejak akhir tahun 2014 lalu. Kini, usahanya makin berkembang pesat dengan konsep sociopreneur yang diusungnya. “Saat ini kami memberdayakan 12 KUB (kelompok usaha bersama), di mana terakhir bergabung yakni KUB di Gresik dengan sekitar 290 penenun yang tergabung di dalamnya,” jelasnya.
Pemilik usaha yang telah bekerja sama dengan produsen barang mewah dan rumah mode ternama asal Perancis, Christian Dior ini memang menjunjung tinggi sistem kesetaraan gender pada usahanya. Bahkan, sebagai bentuk Women Empowerment, dia memberdayakan ratusan pekerja di mana sekitar 99% diantaranya dari kalangan perempuan.
Tidak hanya itu, dia juga memberi porsi lebih untuk para penyandang disabilitas ikut berperan mengembangkan usahanya menjadi produk fashion yang mendunia. Mayoritas adalah para generasi muda, di mana menurut Aam potensi itulah yang kini dibutuhkan oleh usahanya. “Mayoritas generasi mudah punya pemikiran fresh, kreatif, sehingga produk yang dihasilkan bisa kekinian dan tentunya berkualitas tinggi,” ujarnya.
Atas dasar itulah dia turut mendirikan Kekean Foundation. Selain sebagai bentuk tanggung jawab sosial, bagian dari usaha ini juga berperan dalam membuat dan mengembangkan proses usaha. Hasil dari penjualan produk Kekean sebagian disisihkan untuk program Kekean Foundation yang dibentuknya dan nantinya disalurkan untuk membantu program pendidikan anak kurang mampu.
Selain peran tersebut, menurut Aam, Kekean Wastra Gallery juga memiliki 3 esensi lain yang digunakan sebagai landasan bisnisnya. Yakni local resources dengan penggunaan bahan baku 100% dari lokal. Kemudian environmental friendly berhubungan limbah usaha yang dihasilkan, dan terakhir yakni fair trades yakni mengusung misi dagang untuk mempromosikan produk asli Indonesia di mata dunia.
Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menambahkan, Pertamina melalui Program PUMK mendukung penuh upaya yang dilakukan oleh Aam. “Pertamina akan memberikan pembinaan dan pendampingan hingga usaha seperti Kekean dapat terus berkembang, naik kelas, dan semakin memperluas pemasaran internasionalnya,” katanya.
Menurut Fajriyah, melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.