Kinerja Pertamina Terus Meningkat, Setoran Dividen dan Pajak Capai Rp66,11 triliun

Kinerja Pertamina Terus Meningkat, Setoran Dividen dan Pajak Capai Rp66,11 triliun

JAKARTA, PT Pertamina (Persero) menyetorkan pajak dan dividen sebesar Rp66,11 triliun pada 2012, naik 5% dibandingkan dengan realisasi setoran pajak dan dividen tahun 2011 yang ditandai dengan terus meningkatnya kinerja perseroan.


Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2012. Dalam RUPS Tahunan tersebut telah dipaparkan evaluasi kinerja perusahaan pada 2012 yang meliputi aspek kinerja keuangan, kesehatan perusahaan, Good Corporate Governance, pelaksanaan program Corporate Social Responsibility, serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.


“Kami sangat bersyukur RUPS Tahunan Pertamina dapat digelar hari ini dengan hasil-hasil yang menggembirakan. Hal yang tidak kalah membahagiakan adalah bahwa Pertamina yang memiliki tingkat kompleksitas bisnis paling rumit dan mengkonsolidasikan Laporan Keuangan 17 Anak Perusahaan, justru telah menyelesaikan audit laporan keuangan sehingga bisa melaksanakan RUPS paling cepat diantara BUMN lainnya. Pertamina di usianya yang ke-55 terus melakukan transformasi untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia, tumbuh menjadi perusahaan yang sehat, transparan dan siap bersaing dalam percaturan bisnis global,” kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.


Karen mengatakan dari aspek kesehatan perusahaan, realisasi skor tingkat kesehatan perusahaan pada 2012 tercatat 94,43 atau berada dalam rating AA berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No.KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. Skor tersebut lebih baik dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya, yaitu 79,21 (A) pada 2009, 90,85 (AA) pada 2010, dan 92,90 (AA) pada 2011.


Realisasi kinerja keuangan terus meningkat yang tercermin dari raihan laba bersih perusahaan, yaitu dari Rp20,47 triliun pada 2011 menjadi Rp25,89 triliun tahun ini dengan EBITDA yang juga meningkat 8,32%, yaitu sebesar Rp56,82 triliun naik 8,32% dibandingkan EBITDA tahun 2011 sebesar Rp52,45 triliun. Pencapaian laba bersih tersebut juga merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah berdirinya Pertamina.


Produksi migas Pertamina sebesar 461.640 boepd atau naik tipis dibandingkan dengan capaian 2011 sebesar 457.640 boepd merupakan kontributor penting bagi laba perusahaan, ditengah tren penurunan produksi migas nasional. Peningkatan produksi tersebut juga diikuti dengan penambahan cadangan migas yang mencapai 453,37 juta barel setara minyak selama 2012.


Kinerja produksi uap panas bumi untuk pembangkitan listrik juga memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan dan laba bersih perusahaan. Pada 2012, realisasi produksi uap panas bumi mencapai 15,69 juta ton per tahun atau naik 2,55% dibandingkan 2011.


Kinerja yang kuat juga ditunjukkan pada bisnis hilir Pertamina, yang ditunjukkan dengan kokohnya penguasaan pangsa pasar BBM non subsidi dan pelumas di pasar domestik, dan gencarnya ekspansi pasar beberapa produk, seperti aviasi dan pelumas ke pasar ekspor. Ekspor pelumas produk Pertamina telah berhasil menembus 24 negara dan tetap memperkokoh penguasaan pangsa pasar pelumas dalam negeri sebesar 60%.


Sementara itu, untuk penugasan penyaluran BBM PSO ke seluruh wilayah Indonesia, Pertamina masih mengalami kerugian sebesar Rp84,4 miliar, demikian juga untuk bisnis LPG 12 kg, dimana Pertamina masih menjual di bawah harga pokok pembelian sehingga mengalami kerugian sebesar Rp5,1 triliun. Guna mengurangi tingkat kerugian tersebut, Pertamina berencana untuk menaikkan harga LPG 12 kg tersebut pada Maret 2013.


Kinerja keuangan yang terus meningkat telah ikut mendongkrak kontribusi Pertamina bagi penerimaan Negara, baik dalam bentuk dividen maupun setoran pajak. Kontribusi Pertamina bagi penerimaan Negara pada 2012 mencapai Rp66,11 triliun yang terdiri dari Rp7,74 triliun berupa dividen dan Rp58,37 triliun dalam bentuk setoran pajak atau naik 5% dibandingkan dengan 2011 yang mencapai Rp63,03 triliun.


Adapun, pencapaian rating Good Corporate Governance, yang merupakan salah satu aspek penting bagi upaya Pertamina dalam meraih kepercayaan publik dan juga pasar, juga terus meningkat. Pada 2012, rating GCG Pertamina mencapai 93,51 dari skala 100 (sangat baik) yang lebih baik dibandingkan dengan 2011 sebesar 91,85, 2010 dengan rating 86,79 dan 2009 senilai 83,56 dari skala 100.


Di bidang CSR di daerah-daerah operasi, Pertamina meningkatkan perannya tidak hanya dalam bentuk peningkatan anggaran melainkan juga program yang lebih inovatif dan penting bagi masyarakat. Fokus kegiatan CSR Pertamina meliputi pendidikan, kesehatan, lingkungan dan infrastruktur, pemberdayaan, dan manajemen bencana.


Selama 2012 program CSR Pertamina yang bertemakan Pertamina Sobat Bumi memiliki kegiatan unggulan, seperti Olimpiade Sains Nasional Pertamina, Sekolah Sobat Bumi, Desa Binaan, Pertamina SEHATI, dan Menabung 100 juta pohon. Kegiatan menabung 100 juta pohon telah mendapatkan apresiasi positif dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan realisasi penanaman pohon sebanyak 14 juta pohon hingga akhir 2012.


Tingkat efektivitas penyaluran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Pertamina tahun ini mencapai 103% dengan realisasi penyaluran sebesar Rp997,1 miliar atau meningkat 62,3% dibandingkan dengan 2011. Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman oleh mitra binaan juga semakin baik, di mana pada 2012 mencapai 81,3% atau lebih baik dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya yang berada di kisaran 76,7 %.

Share this post