Sintang, 26 Februari 2021 – Kini masyarakat di Kecamatan Kayan Hulu dapat menikmati Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga yang sama dengan harga di perkotaan berkat adanya SPBU 3T (Terluar, Terdepan, dan Terbelakang) yang beroperasi secara resmi pada Senin, (22/2). Turut hadir Kepala Disperindagkop dan UMKM Kab. Sintang Sudirman, Ketua DPRD Kab. Sintang Florensius Ronny, dan Sales Branch Manager Rayon III Kalbar Novan Reza Pahlevi.
Sales Branch Manager III Kalbar, Novan Reza Pahlevi mengatakan SPBU 66.786.06 ini merupakan salah satu bentuk perwujudan program nawacita Presiden Republik Indonesia untuk memberikan keadilan dan pemerataan energi bagi seluruh rakyat Indonesia hingga ke seluruh pelosok, tak terkecuali di wilayah Kalimantan yang secara geografis memiliki banyak tantangan, mulai dari infrastruktur hingga cuaca ekstrem.
“Program ini telah berlangsung dari tahun 2017 dan hingga sekarang, Pertamina berkomitmen penuh menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk mewujudkan keadilan di bidang energi dengan menyediakan BBM dengan harga yang sama, baik di Jawa, kota maupun pelosok desa,” ujar Novan.
Dengan adanya SPBU 3T ini, masyarakat dapat menikmati Premium dengan harga Rp 6.450/liter dan Solar Rp 5.150/liter yang semula masyarakat harus merogoh kocek Rp. 11.000 untuk 1 liter BBM Jenis Premium dan Rp 10.000 untuk Biosolar. Selain itu, SPBU ini juga menjual produk bahan bakar khusus yaitu Pertalite.
Letak SPBU yang berada di Nanga Tebidah, Kayan Hulu sangat strategis. Keberadaan SPBU ini membantu perekonomian masyarakat di Kayan Hulu yang didominasi mata pencaharian sebagai peladang dan perdagangan. Masyarakat dapat memanfaatkan kelebihan uangnya untuk dialihkan ke kebutuhan lainnya.
Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, armada Pertamina harus menempuh perjalanan sejauh sekitar 112 km melalui jalur darat.
Novan menambahkan, “Tantangan pada saat distribusi BBM ke SPBU Kompak ini yaitu kondisi jalan atau akses menuju lokasi yang saat ini harus melalui jalan yang rusak dan medan yang cukup menantang. Hal ini disebabkan sebagian rute yang dilewati armada Pertamina harus melalui jalan di perkampungan warga dan sebagian besar jalan masih tanah merah.
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Sintang, Sudirman menilai SPBU 3T ini sejalan dengan kebijakan Pemkab Sintang, untuk membangun daerah dari pinggiran.
“Jadilah SPBU ini salah satu bentuk mereaslisasikan kebijakan Pemkab Sintang mencapai kemandirian energi. Melalui Pertamina dan mitranya, Alhamdulillah tidak adalagi perbedaan harga minyak di Jawa dan di Kayan Hulu,” imbuh Sudirman.