Jakarta, 8 November 2021 – PT Pertamina (Persero) melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) semakin memperluas segmen UMKM mitra binaannya. Makin banyak UMK dari kalangan milenial yang tertarik menjadi pengusaha muda yang mengangkat kearifan lokal. Bahkan, beberapa produk karya mereka telah melenggang hingga pasar internasional.
Salah satu UMK milenial mitra binaan Pertamina lainnya adalah Ratna Indrawati. Pemilik usaha Ratna Artshop asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, memproduksi dan menjual produk kerajinan “rotan ketak”. Tak hanya memproduksi, dia juga memberdayakan lebih dari 800 pengrajin di NTB agar dapat menghasilkan produk kerajinan yang mampu menembus pasar internasional.
“Saya berasal dari desa yang sebagian besar masyarakatnya hidup dari kerajinan anyaman. Dan saya ingin mengangkat perekonomian mereka menjadi lebih baik dengan produk yang berkualitas, sekaligus melestarikan produk khas yang telah menjadi bagian dari masyarakat sejak lama,” tutur perempuan 31 tahun ini.
Salah satu masa kejayaan Ratna Artshop yakni pada tahun 2019 lalu. Bersama Pertamina, usahanya diajak untuk mengikuti ajang temu bisnis (business matching) dengan pembeli potensial asal Tiongkok dalam ajang China - ASEAN Expo di Nanning, China. Pada pameran yang digelar selama empat hari itu, Ratna mampu melakukan penjualan dengan nilai hampir Rp 1 miliar. Tepatnya sebesar Rp 881 juta. Nilai yang cukup fantastis.
Selain itu juga ada Achmad Nur Hasim, pemilik usaha Kekean Wastra Gallery. Pria 38 tahun yang akrab disapa Aam ini telah menjalankan bisnisnya sejak akhir tahun 2014 lalu. Kini, usahanya makin berkembang pesat dengan konsep sociopreneur yang diusungnya. “Saat ini kami memberdayakan 12 KUB (kelompok usaha bersama), di mana terakhir bergabung yakni KUB di Gresik dengan sekitar 290 penenun yang tergabung di dalamnya,” jelasnya.
Pemilik usaha yang telah bekerja sama dengan produsen barang mewah dan rumah mode ternama asal Prancis, Christian Dior ini memang menjunjung tinggi sistem kesetaraan gender pada usahanya. Bahkan, sebagai bentuk Women Empowerment, dia memberdayakan ratusan pekerja di mana sekitar 99% diantaranya dari kalangan perempuan.
Tidak hanya itu, dia juga memberi porsi lebih untuk para penyandang disabilitas ikut berperan mengembangkan usahanya menjadi produk fashion yang mendunia. Mayoritas adalah para generasi muda, di mana menurut Aam potensi itulah yang kini dibutuhkan oleh usahanya. “Generasi muda punya pemikiran fresh, kreatif, sehingga produk yang dihasilkan bisa kekinian dan tentunya berkualitas tinggi,” ujarnya.
Pada ajang Pertamina SMEXPO 2021 lalu, Aam pun diberi kesempatan oleh Pertamina menjadi salah satu narasumber Coaching Session UMKM Go Global. Ia banyak memaparkan terkait cerita suksesnya dalam membangun usaha dan relasinya dengan berbagai pihak mulai dari lokal sampai global.
Pjs. Vice President Corporate Communications Pertamina, Heppy Wulansari menambahkan, melalui Program PUMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Serta berupaya terus mendorong setiap mitra binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.