Komitmen Pertamina terhadap Keselamatan Kerja: Pahami Berbagai Risiko Pekerjaan Migas di HSSE Demo Room RU VI Balongan

Indramayu – Untuk meningkatkan pemahaman terhadap aspek HSSE (Health Safety, Security, & Environment), Pertamina RU VI membangun HSSE Demo Room. Hal tersebut juga sebagai komitmen tinggi  Refinery Unit VI Balongan terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh pekerja, mitra kerja maupun kontraktor, yang bekerja di area kilang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap orang yang masuk kedalam kilang sudah memiliki pemahaman dan kompetensi terkait aspek HSSE sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh PT. Pertamina (Persero) (25/09) .

HSSE Demo Room Refinery Unit VI Balongan sudah berdiri  sejak tahun 2011, dan kini telah mengalami perubahan baik dalam segi konten maupun segi fasilitas yang dimiliki. Continues Improvement tersebut dilakukan untuk mengikuti perkembangan terbaru dan menjawab tantangan yang semakin meningkat. Salah satu perubahan terkini yaitu telah sesuai dengan standard Corporate Life Saving Rules.

Di dalam HSSE Demo Room, pemahaman mengenai Corporate Life Saving Rules disampaikan melalui ruang peraga, ruang kelas, dan video room. HSSE Demo Room ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran bahwa setiap orang yang memasuki area kilang Refinery Unit VI dapat memahami apa yang dilakukan, apa resikonya, dan bagaimana mitigasinya.

HSSE Demo Room yang dibangun di RU VI merupakan pilot project yang kini banyak didirikan di unit operasi Pertamina. Diharapkan HSSE Demo Room ini dapat mendukung pencapaian Zero Accident di Refinery Unit VI Balongan, dan menjadi contoh untuk unit operasi maupun anak perusahaan Pertamina lainnya.

Dalam berbagai kesempatan, GM Pertamina RU VI Balongan, Joko Widi Wijayanto, selalu mengingatkan seluruh pekerja untuk menerapkan aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan secara konsisten. “Setiap pekerja harus selalu Patuh terhadap setiap peraturan dan kebijakan perusahaan, melakukan Intervensi setiap melihat kondisi dan tingkah laku tidak aman, serta Peduli terhadap keselamatan pekerja dan lingkungan disekitar kita,” tambahnya.

Joko Widi juga menjelaskan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja bukan hanya slogan, tapi harus ditanamkan pada setiap orang yang terlibat dalam kegiatan usaha migas (minyak dan gas bumi) sehingga dapat tumbuh menjadi budaya. Apalagi industri migas adalah industri yang berisiko tinggi, baik risiko investasi maupun risiko operasional.

Upaya PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan dalam menerapkan aspek HSSE telah mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak, baik level nasional maupun internasional. Terakhir, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, memberikan 2 (dua) penghargaan sekaligus, yaitu Penghargaan Kecelakaan Nihil dan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award), diperoleh RU VI Balongan atas prestasinya dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sehingga mencapai 99.890.392 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja, terhitung sejak 9 November 2000 hingga 31 Desember 2017. Hingga akhir Agustus 2018 sendiri, Pertamina RU VI mampu mempertahankan jam kerja aman hingga lebih dari 104 juta jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja.

Sementara, Penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, diberikan kepada RU VI Balongan, yang telah mencapai category Tingkat Lanjutan (Advanced Level), dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Selain itu, Pertamina RU VI Balongan juga memperoleh beberapa penghargaan lain, seperti penghargaan Concern Company dari World Safety Organization (WSO), Patra Nirbhaya Karya Utama Adi Nugraha dari Kementerian ESDM, PROPER Emas dari Kementerian LHK, ISRS8 Level 7, dan sebagainya.

Share this post