Indramayu – Pertamina RU VI Balongan melalui program CSR dibidang lingkungan, berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan independent community. Tingginya laju abrasi yang mengakibatkan kerusakan lingkungan pesisir Desa Karangsong, menginisiasi Pertamina RU VI Balongan untuk melaksanakan kegiatan pemulihan lingkungan (25/09).
Melalui Program CSR Ekowisata Mangrove Berbasis Edupark Terintegrasi yang dilaksanakan RU VI Balongan di Indramayu, telah dilakukan beberapa kegiatan. Antara lain berupa konservasi mangrove, pendampingan dan pemberdayaan kelompok masyarakat, pengembangan sarana dan prasana, serta melakukan penelitian dan studi inovasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama kelompok masyarakat seperti Pantai Lestari dan Jaka Kencana, juga dengan dinas-dinas terkait di Pemerintah Daerah Indramayu.
Agar dapat berkelanjutan, penyusunan strategi program mengacu ke konsep 3P: People (Keberlanjutan Sosial), Profit (Keberlanjutan Ekonomi), dan Planet (Kebelanjutan Lingkungan). Rustam menambahkan, latar belakang kenapa Pertamina RU VI Balongan melaksanakan program tersebut, didasari juga belum tersedianya wahana pembelajaran lingkungan hidup bagi masyarakat. Namun Pertamina juga melihat potensi adanya kelompok peduli lingkungan, juga potensi bahwa mangrove bisa dikembangkan sebagai pusat konservasi dan pendidikan, sekaligus dimanfaatkan menjadi berbagai olahan.
Tak hanya di bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, di bidang pendidikan, Pertamina RU VI Balongan menginisiasi terwujudnya sekolah berwawasan lingkungan tematik mangrove. Dengan hadirnya sekolah tersebut diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat khususnya generasi penerus bangsa ini, mengenai manfaat mangrove. Pada 2017, Pertamina bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu mendorong pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup (PLH) tematik mangrove di 11 sekolah dasar (SD) di tiga kecamatan di Kabupaten Indramayu.
Pada 2018, jumlah sekolah yang menerapkan PLH tematik mangrove makin meningkat menjadi 26 sekolah. Mengingat Indramayu merupakan kabupaten dengan garis pantai yang cukup panjang, PLH tematik mangrove mestinya akan menjadi kebanggaan dan ciri khas masyarakat Kabupaten Indramayu. Program itu pun diharapkan mampu menjadi tongkat estafet penjaga lingkungan pantai Indramayu.
Pada tahun 2016 kelompok dengan Pertamina RU VI Balongan mengembangkan kawasan pembelajaran mangrove dan lingkungan hidup, dengan Arboretum Mangrove. Kawasan ini mampu meningkatkan keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna yang ada. Tercatat terdapat 29 spesies tanaman mangrove dan turunannya, serta 33 spesies burung yang 9 spesies diantaranya merupakan spesies yang dilindungi menurut UU No.7 tahun 1999.
Arboretum mangrove kini menjadi lokasi pembelajaran mangrove dan lingkungan hidup bagi 26 Sekolah Dasar di Kabupaten Indramayu. Untuk menunjang kegiatan pembelajaran tersebut, Pertamina menambahkan panel surya dan kincir angin sebagai energi alternatif pengganti genset yang lebih ramah lingkungan.
Pertamina juga melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dalam rangka pelestarian pengetahuan lokal.
Salah satu sub-program dari program Ekowisata Mangrove Karangsong Berbasis Edupark adalah Diversifikasi Olahan Mangrove oleh kelompok Jaka Kencana. Bersama dengan kelompok, Pertamina terus berinovasi dalam membuat produk olahan mangrove yang bisa menjadi bahan alternatif pangan.
Hal tersebut sebagai salah satu bukti bahwa Pertamina RU VI Balongan berkomitmen lebih untuk memperluas implikasi dengan mempunyai multiplier effect dalam ikut mendorong pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Indramayu. Hal tersebut tidak hanya melalui operasional bisnisnya, namun juga melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).