Jakarta, 2 Mei 2021 – Potensi dan kekayaan alam Indonesia cukup melimpah dan mendatangkan profit yang besar jika dikelola dengan baik. PT Pertamina (Persero) melalui Program Kemitraan akan mendampingi mitra binaan yang bergerak di sektor tersebut hingga menjadi usaha mikro dan kecil (UMK) naik kelas. Terutama hingga produk asli Indonesia itu mampu menembus pasar global.
Upaya ini yang tengah dirintis oleh salah satu binaan Pertamina, I Ketut Widana. Pemilik UD Utami yang berlokasi di Jalan Dewi Sri, Gg Salak I No. 1, Batubulan, Kec. Sukawati, Gianyar – Bali kini sukses menjadi produsen olahan cokelat di Bali. “Dengan mengusung merek Baline Chocolate, saya ingin produk ini jadi cokelat khas Bali” tuturnya.
Tidak ingin sembarangan dalam menjalani usaha, Widana berusaha mencari bahan baku cokelat terbaik dan berkualitas. “Saya ingin membuat permen cokelat terbaik yang tidak menyebabkan sakit tenggorokan atau kehausan sampai-sampai merusak gigi. Dengan cara membuat komposisi cokelat yang tidak terlalu manis namun tetap lezat untuk dinikmati” imbuhnya.
Mulailah pada Februari 2007, dia bersama rekannya membuat sendiri permen cokelat dengan bentuk mungil dan sederhana. Seperti bentuk hati sebanyak 500 buah. Mereka mengawalinya dengan menitipkan hasil olahannya ke beberapa toko di Gianyar dan Denpasar. Bahkan Widana tidak segan mengantarkan langsung pesanan cokelat ke rumah pelanggannya tanpa minimal pembelian.
Kerja kerasnya pun kini mulai terbayar. Usahanya mulai berkembang hingga mengekspansi ke beberapa produk herbal lain. Seperti Virgin Coconut Oil (VCO), black garlic, hingga olahan rempah lainnya. Pemasaran dilakukan secara langsung dan melalui beberapa media sosial serta marketplace dengan nama serupa yakni Balinechocolate1. Membuat produknya kini mampu menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia.
Kepeduliannya terhadap lingkungan juga tergambar dari banyaknya warga sekitar yang diberdayakan. Terdapat sekitar 30 orang yang ikut membantunya. Hal ini menjadi salah satu implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Setiap bulan, Widana mampu mengantongi omzet hingga Rp40 juta.
Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman menambahkan, Pertamina mengapresiasi bisnis berbasis sociopreneur seperti yang dilakukan Widana. “Sebagai negara dengan kekayaan rempah yang melimpah, kita bisa memanfaatkan secara bijak. Pertamina akan mendukung para usaha kecil yang bergerak di sektor tersebut” katanya.
Menurut Fajriyah, melalui Program Kemitraan, Pertamina ingin dapat senantiasa menghadirkan energi yang menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.