Surabaya (20/12) - Menyambut Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V - Jatim, Bali, Nusa Tenggara mempersiapkan strategi penyaluran yang optimal untuk memenuhi kebutuhan energi selama liburan. Salah satunya, Pertamina telah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) yang bertugas sejak tanggal 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020. Hal ini dikatakan General Manager Pertamina Marketing Operation Region V, Werry Prayogi, pada Jum’at (20/12) dalam konferensi pers di Surabaya.
“Tim Satgas ini akan berperan khusus dalam memantau dan mengkordinasikan penyaluran BBM dan LPG mulai dari penguatan stok, kelancaran distribusi di jalan raya, hingga pemantauan kondisi di lapangan,” kata Werry. Sebelumnya, mulai tanggal 1 Desember kemarin Pertamina telah melakukan penambahan stok di seluruh Fuel Terminal Pertamina, untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi.
Untuk keempat provinsi di wilayah MOR V, konsumsi normal harian Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo berada pada kisaran volume 18.950 kilo liter per hari. Selama masa Satgas, Pertamina memprediksi terjadi kenaikan konsumsi sebesar 7% untuk produk gasoline menjadi 20.290 kilo liter per hari.
Konsumsi Gasoline pada libur Natal dan Tahun Baru tahun ini juga lebih tinggi dari libur Natal dan Tahun Baru sebelumnya. “Salah satu penyebabnya, karena tahun 2019 ini sudah tersambung jalan tol dari Jakarta - Surabaya, hingga ke Malang dan Probolinggo, sehingga masyarakat yang berlibur menggunakan jalur darat semakin banyak,” jelas Werry
Sementara itu, konsumsi Gasoil (Solar, Dexlite serta Pertamina Dex) di keempat provinisi diperkirakan turun sebesar 2%, dari 9.130 kilo liter per hari pada kondisi normal, menjadi 8.960 kilo liter selama masa Satgas. Hal ini disebabkan adanya larangan melintas untuk kendaraan-kendaraan angkutan barang selama liburan. “Namun demikian, khusus Pertamina Dex dan Dexlite yang digunakan kendaraan pribadi, prediksi kami akan naik konsumsinya sekitar 3% hingga 5%,” rinci Werry.
Sesuai dengan hasil koordinasi dengan instansi terkait, seperti Kepolisian dan Dinas Perhubungan, puncak konsumsi BBM diprediksi akan terjadi pada tanggal 20 dan 21 Desember 2019 pada saat terjadi puncak kemacetan. Untuk itu, Pertamina juga mewaspadai beberapa jalur seperti tol Surabaya – Solo, jalur Surabaya – Banyuwangi, Jalur Selatan Jawa, dan di penyeberangan Gilimanuk. “Kami juga fokus di titik-titik wisata seperti Malang, Banyuwangi, Bali, Lombok, dan Labuan Bajo,” tambah Werry.
Untuk mengantisipasi kemacetan, Pertamina menyiagakan 16 titik SPBU kantong (mobile storage) di Jawa Timur. Selain itu, Pertamina MOR V juga menyiapkan 4 mobile dispenser, 4 Kiosk Kemasan Pertamax, 2 motorist, dan 6 SPBU Modular, yang tersebar di jalur-jalur padat Jawa Timur tersebut.
Konsumsi LPG
Pertamina juga telah mengantisipasi kenaikan kebutuhan LPG. Untuk LPG 3 kg di MOR V, Pertamina memprediksi ada kenaikan konsumsi rata-rata sebesar 2%, dari 4.985 metric ton per hari, menjadi 5.080 metric ton per hari. Sementara itu, untuk konsumsi LPG non-subsidi, diperkirakan akan mengalami kenaikan hingga 5%, dari konsumsi normal 318 metric ton per hari menjadi 333 metric ton per hari. “Kenaikan konsumsi LPG non subsidi, karena untuk memenuhi kebutuhan hotel dan restoran yang meningkat selama liburan,” jelas Werry.
Sebagai antisipasi, khususnya untuk memenuhi kebutuhan LPG 3 kg, akan ada 501 Agen Siaga dan 5.079 Pangkalan Siaga di wilayah MOR V untuk melayani kebutuhan LPG 3 kg. Mayoritas tersebar di provinsi Jawa Timur, yaitu 463 Agen Siaga dan 4.922 Pangkalan Siaga.
“Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan pelayanan Pertamina dan melaporkan apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi produk Pertamina melalui Pertamina Call Center di nomor 135,” tutup Werry.
Sebelumnya, GM Pertamina MOR V, Werry Prayogi juga mendampingi Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa, melakukan kunjungan ke Fuel Terminal Surabaya, di Perak pada Jum'at (20/12) pagi. Kunjungan ini dalam rangka memastikan kesiapan sarana, fasilitas, armada, serta para peronil yang bertugas dalam distribusi BBM dalam kondisi yang optimal.