Menjadi Pionir Green Office Pertamina M&T Region 1 Sumbagut Manfaatkan Lampu Tenaga Surya

Menjadi Pionir Green Office Pertamina M&T Region 1 Sumbagut Manfaatkan Lampu Tenaga Surya

MEDAN, PT Pertamina (Persero) meresmikan penggunaan perdana lampu bertenaga surya (solar cell) di Kantor Pertamina Marketing & Trading Region I Medan, Sumatera Utara sebagai bagian dari komitmen penghematan energi sekaligus pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan.


Peresmian ini dilakukan oleh Direktur Marketing & Trading Pertamina Hanung Budya bersama General Manager Fuel Retail Marketing Region I, Gandhi Sriwidodo pada hari Rabu (27/6) di Medan.


Hanung mengatakan pada tahap pertama, Pertamina M&T Region I memasang sebanyak 11 Lampu Tenaga Surya di area Kantor dan Terminal BBM Medan Group. Dia mengharapkan seluruh Aset Pertamina, terutama di lingkungan M&T dapat mengadopsi penggunaan teknologi yang efisien, ramah lingkungan dan berbasis energi terbarukan, yaitu matahari.


"Jika inisiatif seperti ini terus ditingkatkan di lingkungan kantor Pertamina, bukan tidak mungkin kelak seluruh kantor Pertamina menjadi green office. Inisiatif ini sangat sejalan dengan gerakan hemat energi yang dicanangkan oleh pemerintah," terang Hanung Budya.


Gandhi Sriwidodo menyatakan Pertamina M&T Region I bersyukur karena dapat menjadi pionir penggunaan lampu tenaga surya. Dia mengatakan Region I juga telah berupaya mengganti seluruh lampu menjadi lampu dengan teknologi light-emitting diode (LED) yang lebih hmat energi.


"Penggunaan solar cell, menjadi bukti dari misi perusahaan sebagai perusahaan energi yang berupaya untuk memanfaatkan energi baru dan terbarukan dalam aktifitas bisnisnya", ungkapnya.


Pertamina telah memantapkan visinya untuk menjadi World Class National Energy Company dengan salah satu agenda besarnya berupa optimalisasi pemanfaatan energi baru dan terbarukan, seperti solar cell, biofuel, dan panas bumi. Dengan peran Pertamina tersebut diharapkan target pemerintah untuk menggenjot kontribusi energi baru dan terbarukan ke dalam bauran energi sebesar 17% pada 2025 dapat tercapai.

Share this post