MEDAN (19/06) - Mengantisipasi kepadatan arus balik dan peningkatan konsumsi pasca hari raya Idul Fitri 1439 H, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I melakukan pengecekan akan sarana dan fasilitas di lapangan untuk memastikan keamanan distribusi produk. Kegiatan dipimpin langsung oleh General Manager Pertamina MOR I, Joko Pitoyo, bersama dengan jajaran tim manajemen yang berlangsung pada tanggal 18-19 Juni 2018.
Pemeriksaan sarana dan fasilitas saluran distribusi dilaksanakan mulai dari fasilitas Kiosk Pertamax, Terminal BBM Kisaran dan Siantar, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE), SPBU, SPBU Kantong, Agen, Pangkalan, hingga ke SPBU Motorist.
Pengecekan sarana fasilitas distribusi produk dilakukan di dua wilayah yang diprediksi akan menjadi lokasi titik konsentrasi arus balik pemudik dan juga lokasi-lokasi wisata, yakni wilayah Sei Rampah - Kisaran - Siantar - Parapat dan wilayah wisata Brastagi - Simalem.
Kondisi BBM Pasca Hari Raya
Berdasarkan laporan tim Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 1439 H periode Senin, 18 Juni 2018, ditemukan adanya peningkatan konsumsi bahan bakar jelang Hari Raya. Untuk area Sumatera bagian Utara jenis bahan bakar Premium 9,8% di atas rata-rata normal menjadi 5.814 kiloliter, konsumsi Pertamax 7,1% di atas rata-rata normal menjadi 968 kiloliter, sedangkan untuk Pertalite relatif sama dengan rata-rata harian normal. Adapun penyaluran LPG meningkat 8% dibandingkan dengan penyaluran masa satgas tahun sebelumnya yaitu menjadi 2.458 metric ton (MT) per hari.
Di provinsi Sumatera Utara, perubahan rata-rata harian paling signifikan dialami oleh produk Premium yang melonjak hingga 17% menjadi 1.278 KL per hari, Pertamax meningkat menjadi 438 KL per hari atau naik 7%, sedangkan Pertalite masih relatif sama dengan harian normal.
Peingkatan konsumsi juga terjadi di Sumatera Barat dimana rata-rata harian Premium naik 13% menjadi 1.210 Kl per hari, Pertamax naik
7% menjadi 255 KL per hari, untuk Pertalite masih berada di level rata-rata normal sekitar 800 KL per hari.
Pertumbuhan konsumsi Pertamax diantaranya disokong oleh konsumen kendaraan roda dua. "Kami salut dan apresiasi tinggi Para pengguna kendaraan roda dua yang sangat loyal memilih produk BBM yang lebih berkualitas. Selama pemantauan kami sejauh ini, kendaraan roda dua lebih banyak mengantre di lini layanan produk BBK, terutama Pertamax yang menunjukkan bahwa konsumen pengguna kendaraan bermotor roda dua sudah sangat sadar akan pentingnya penggunaan BBK berkualitas untuk penuhi spesifikasi kendaraannya," ucap Joko.
Daerah lain yang menjadi destinasi pemudik tahun, yaitu provinsi Riau, konsumsi Premium 8% di atas rata-rata harian menjadi 1.940 KL, sedangkan untuk Pertamax dan Pertalite mengalami penurunan konsumsi hingga masing-masing 3% dan 13%.
Joko Pitoyo menjelaskan kegiatan pemeriksaan sarana dan fasilitas dilakukan untuk menjamin kelancaran pasokan BBM dan LPG pasca hari raya lebaran. “Guna memastikan pasokan bahan bakar setelah hari raya tetap aman, Pertamina MOR I melaksanakan pemeriksaan langsung ke lapangan meninjau kesiapan sarana dan fasilitas distribusi”, ujar Joko.
Pertamina juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut andil menjaga pasokan energi negeri selama arus balik lebaran 2018, dengan segera melaporkan apabila ada saran, masukan, keluhan atau ditemukan adanya tindak kecurangan beserta bukti ke kontak Pertamina di 1 500 000.