Minat Baca Rendah, Pertamina Bangun Taman Baca

Manado, 01 Oktober 2018 – Rendahnya minat baca masyarakat merupakan salah satu permasalahan serius yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan data studi dari Most Littered Nation In the World 2016 minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara. Sedangkan Data Perpustakaan Nasional tahun 2017 menunjukkan frekuensi membaca orang Indonesia rata-rata hanya tiga sampai empat kali per minggu. Sementara jumlah buku yang dibaca rata-rata hanya lima hingga sembilan buku per tahun.

Karenanya guna menumbuhkan minat baca masyarakat, khususnya bagi anak-anak, PT Pertamina (Persero) mendirikan Taman Baca di SD Kristen Tabita 02, Manado pada Senin, (01/09). Peresmian Taman Baca dilakukan secara simbolis oleh Sr. Spv. Branch Marketing Support Sulutenggo, Justien Telly Sahadula bersama Kepala Sekolah SD Kabita 02 Mieke Emor, S.Pd.

Unit Manager Communication & CSR MOR VII, M. Roby Hervindo menuturkan bantuan yang diberikan dalam Taman Baca ini berupa Buku Cetak 500 eksemplar, Buku Elektronik, 5 Rak display dan penyimpanan buku, Meja dan Kursi, Alat dan Kelengkapan Dekorasi Ruang, Poster-poster, Perangkat Audio Visual, Paket Teknologi, serta Alat Peraga Edukatif dengan total nilai 100 juta rupiah.

“Selain memberikan bantuan Taman Baca, kami juga memberikan Pelatihan Administrasi Perpustakaan kepada lima orang pustakawan serta melakukan sosialisasi minat baca kepada 30 orang guru dan orang tua murid SD Kabita serta masyarakat sekitar. Khusus untuk pelatihan dan sosialisasi, pelatih dan pemateri didatangkan langsung dari Balai Pustaka,” ujar Roby.

Diharapkan, Taman Baca ini dapat menumbuhkan minat baca para siswa dan membuka akses masyarakat terhadap sumber-sumber pengetahuan sehingga masyarakat menjadi lebih cerdas. “Selain itu juga dapat menjadi penyumbang meningkatnya indeks minat baca masyarakat sesuai dengan tujuan diberikannya bantuan ini,” imbuh Roby.

Untuk pemilihan lokasi, pendirian Taman Baca difokuskan di Sekolah Dasar sebagai langkah menumbuhkan minat baca sejak dini. “Kebiasaan membaca tidak bisa terbentuk secara tiba-tiba, jadi perlu pembinaan sejak dini salah satunya melalui sekolah dasar. Selain itu, peran orang tua juga sangat penting menumbuhkan minat baca agar kebiasaan gemar membaca tidak hanya di sekolah namun juga dirumah. Karenanya orang tua juga kami libatkan dalam sosialisasi minat baca ini,” jelas Roby.

Adapun bantuan Taman Baca ini merupakan program nasional kerjasama Pertamina dan Balai Pustaka. “Khusus di wilayah Sulawesi ada 9 (sembilan) taman baca yang kami bangun selain di Manado, yakni di 2 (dua) Sekolah Dasar di Pare-pare, 1 (satu) SMA di Luwu dan 5 (lima) Lorong Literasi di Gowa, Sulawesi Selatan,” pungkasnya

Share this post