Modal Usaha dan Pembinaan dari Pertamina Bantu Konveksi Baju Bayi di Bandung Bangkit di Masa Pandemi

Jakarta, 1 Mei 2021 – Fokus dan perhatian PT Pertamina (Persero) kepada mitra binaannya di masa pandemi Covid-19 tidak ada hentinya. Melalui Program Kemitraan, pembinaan terus berjalan baik secara langsung maupun daring. Upaya ini bak tongkat estafet, di mana manfaatnya juga dapat dirasakan oleh orang-orang yang berada di bawah naungan UMK binaan Pertamina.

Manfaat inilah yang juga dirasakan oleh Yana Suryana. Pemilik usaha Yansurbaby yang memproduksi aneka baju bayi ini banyak mengalami pasang surut dalam menjalani bisnisnya. Sejak didirikan pada tahun 1992 silam, usahanya telah mengalami 3 masa krisis ekonomi. Yakni pada tahun 1998, 2008, dan 2020 lalu.

“Krisis pada tahun 2020 lalu akibat pandemi Covid-19 paling berpengaruh pada usaha saya. Bahkan sampai sempat vakum produksi selama 3 bulan. Alhamdulillah ada bantuan dari Pertamina berupa modal usaha, akhirnya usaha saya bisa bangkit lagi” paparnya.

Dengan semangat berbisnis dan komitmennya untuk dapat menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat, Yana pelan tapi pasti membangun kembali usahanya. Selain modal usaha, Pertamina juga memberikan banyak pendampingan dan pelatihan terkait upaya pemasaran. “Ilmu yang saya dapat langsung diaplikasikan dan dampaknya cukup besar, usaha saya mulai stabil kembali” imbuhnya.

Kini, usaha yang berbasis di Jalan Slamet 2 No 36 Kota Bandung ini banyak mengalami perubahan positif. Dimulai dari kapasitas produksi baju bayinya yang meningkat hingga 150 persen, yang semula 1000 lusin/ bulan kini bisa mencapai 2500 lusin setiap bulan. Untuk bisa memproduksi dengan jumlah tersebut, Yana memberdayakan 16 orang yang mayoritas ibu rumah tangga untuk membantunya.

Dalam memproduksi baju bayi, Yana memperhatikan betul kualitasnya. “Produk kami terbuat dari bahan yang telah diuji oleh BSN dan telah memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pakaian bayi sehingga nyaman dan aman bagi buah hati Anda,” tuturnya. Hal ini sebanding dengan penghasilan yang didapatkan Yana setiap bulannya yakni sekitar Rp175 juta.

Terkait pemasaran, Yana banyak menerapkan hal-hal baru dalam bisnisnya. Seperti lebih intens dalam menjajaki pemasaran secara digital. Baik melalui media sosial maupun website yang sudah dibuat olehnya. Dengan cara itu jangkauan marketingnya bisa meluas dari semula hanya di lingkup pulau Jawa dan Sumatera, kini bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengapresiasi langkah yang dilakukan Yana. Menurutnya, butuh kolaborasi banyak pihak agar dapat menemukan jalan keluar jadi kesulitan ekonomi di masa pandemi ini. Termasuk kiprah UMK itu sendiri. ”UMK biasanya punya pekerja, pekerja itu punya keluarga yang harus dinafkahi. Sehingga penting untuk memberi perhatian lebih pada para UMK,” katanya.

Menurut Agus, melalui Program Kemitraan, Pertamina ingin dapat senantiasa menghadirkan energi yang menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu juga sebagai implementasi SDGs tujuan ke-8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Pertamina senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.

Share this post