Semarang, 5 April 2021 – Salah satu upaya optimalisasi penyaluran energi yaitu BBM kepada masyarakat, Pertamina melalui Regional Jawa Bagian Tengah menerapkan program “Digitalisasi SPBU” yang digagas pada tahun 2018 lalu. Sebanyak 821 SPBU dari yang diikutsertakan dalam program digitalisasi SPBU telah menerapkan hal tersebut.
Sebenarnya apa manfaat dari program digitalisasi SPBU?
Unit Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengatakan, Pertamina akan mendapatkan data dan informasi secara real time sehingga optimalisasi pelayanan, penyaluran dan kehandalan suplai akan terjamin.
“Dari sisi kehandalan suplai, melalui digitalisasi Pertamina secara real time dapat melakukan monitoring sales atau penjualan, monitoring stok yang tersedia di SPBU, monitoring penerimaan BBM saat bongkar muat dari mobil tanki (MT), dan mengembangkan penjadwalan otomatis dalam pengiriman BBM ke SPBU”, ujar Brasto.
Selain itu, digitalisasi juga membantu penerapan pembayaran non tunai (cashless) di SPBU.
“Dengan digitalisasi, jaringan yang kuat di SPBU bisa menawarkan metode pembayaran non tunai salah satunya pembayaran menggunakan LinkAja melalui aplikasi MyPertamina”, tambah Brasto.
Program digitalisasi SPBU akan terus dikembangkan oleh Pertamina menyesuaikan dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan konsumen. “Pertamina akan membantu mendorong masyarakat serta pelanggan setiapnya untuk merasakan customer experience yang memuaskan,” pungkas Brasto.
Pertamina Layani Kebutuhan BBM dan LPG Saat Long Weekend, Jamin Pasokan Aman
Pertamina pastikan keamanan stok BBM dan LPG saat Libur Panjang Akhir Pekan peringatan kenaikan Isa Almasih yang berlangsung pada tanggal 2 hingga 4 April 2021.
Menurut Unit Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho, ada kenaikan konsumsi BBM jenis gasoline yaitu Pertamax tepatnya di Rest Area jalan tol Trans Jawa.
“Pada Jumat kemarin (2/4) Produk BBM jenis gasoline yaitu Pertalite, Pertamax dan Pertamax turbo mencatat kenaikan total di SPBU rest area ruas A dari Jakarta menuju Surabaya rata-rata sebanyak 250-216%”, ungkap Brasto. Ia menambahkan, peningkatan permintaan tersebut dapat dipenuhi Pertamina dengan mengoptimalkan stok dan pasokan ke seluruh SPBU terutama di rest area tol Trans Jawa.
“Hal ini membuktikan bahwa meskipun terjadi musibah di salah satu kilang Pertamina namun kehandalan stok dan pasokan energi tetap aman sehingga masyarakat tidak perlu panik,” tambahnya.
Sebagai BUMN sektor energi, Pertamina senantiasa memenuhi kebutuhan energi khususnya BBM, LPG, Pelumas, Petrokimia dan produk lainnya kepada masyarakat.
“Jika ada kebutuhan informasi atau membutuhkan produk BBM dan LPG kemasan melalui layanan pesan antar, masyarakat dapat menghubungi kontak Pertamina 135. Pertamina kan terus memenuhi kebutuhan energi konsumen,” tutup Brasto.