27 Mei 2021 - Pada masa Program Langit Biru (PLB) yang dimulai akhir Maret lalu, Pertamina melalui Marketing Operation Regional Kalimantan mencatat konsumsi BBM Pertalite meningkat di 6 (enam) wilayah yang menerapkan PLB di Kalimantan. Seperti diketahui, PLB yang diluncur pada akhir Maret lalu di sejumlah SPBU di 6 wilayah Kalimantan yaitu Kota Pontianak, Mempawah, Kotawaringin Timur, Balikpapan, Samarinda, dan Banjarmasin bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan BBM yang berangka RON (Research Octane Number) tinggi 90 yang dimiliki jenis Pertalite. Nilai RON tinggi menghadirkan BBM yang lebih ramah lingkungan.
Kenaikan konsumsi BBM yang memiliki RON tinggi selama pemberlakuan PLB tidak hanya dialami oleh jenis Pertalite saja namun dialami juga oleh produk BBM Non Subsidi lainnya. “Kami mencatat selama kurun waktu dua bulan terakhir ini, BBM non subsidi jenis Pertamax, Pertamax Turbo di wilayah yang menerapkan PLB mengalami peningkatan konsumsi yang cukup signifikan,” terang Susanto August Satria, Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR Kalimantan.
Lebih lanjut Satria menerangkan kenaikan konsumsi tersebut yaitu untuk Pertalite naik 57% dari konsumsi rerata sebelum PLB 547 KL/hari menjadi 861 KL/hari, Pertamax mencatat kenaikan 20% dengan konsumsi sebelum PLB 130 Kl/hari menjadi 157 KL/hari. Sedangkan Pertamax Turbo yang mempunyai nilai RON paling tinggi yaitu 98 di kelas produk Gasoline mencatat kenaikkan konsumsi 17% dimana sebelum PLB konsumsi di 6,9 Kl/hari menjadi 8,1 KL/hari.
“Dari catatan dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini, dapat disimpulkan bahwa masyarakat sudah lebih mempertimbangkan dan memilih produk Pertamina dengan nilai RON tinggi yang terbukti lebih ramah lingkungan, pembakaran sempurna, jarak tempuh lebih jauh dan pastinya menjaga performa mesin lebih awet,” jelas Satria.
Saat sosialisasi PLB di SPBU MT Haryono, operator SPBU mengungkapkan bahwa beberapa kali dirinya menemukan pengemudi ojek online menggunakan produk Pertamax. Salah satunya Supriyanto, warga Balikpapan yang menggunakan Pertamax untuk kendaraannya selama bekerja. Supriyanto menjelaskan, “Menggunakan Pertamax, mesin motornya lebih awet, tarikan lebih enteng dan pastinya jarak tempuh lebih jauh.”
Sementara itu Arif yang tergabung dalam komunitas IMBI (Ikatan Motor Besar Indonesia) Balikpapan yang mengendarai BMW GS 1200 sangat terbantu dengan kehadiran Pertamax Turbo bagi moge-nya, “Tarikan motor terasa lebih ringan, suara mesin lebih halus, touring lebih aman. Saya berharap Pertamina tetap menjaga kualitas, tetap menjaga RON-nya sehingga produk Pertamax Turbo maupun Pertamax semakin digemari masyarakat.”
Atha Milzam, pengguna Motor Matic mempunyai pengalaman tersendiri setelah mengikuti PLB. Sebelumnya motornya menggunakan BBM RON 88 dan setelah menggunakan BBM RON 90 Pertalite, Atha menerangkan “Tarikan motornya lebih ringan dan jarak tempuh lebih jauh.”
Satria menerangkan bahwa Pertamina menghadirkan BBM nilai RON tinggi yaitu angka RON 90 untuk Pertalite, RON 92 untuk Pertamax dan RON 98 untuk Pertamax Turbo. Ketiga produk tersebut memiliki keunggulan yang lebih ramah lingkungan dan pembakaran yang lebih sempurna.
Selain BBM jenis Gasoline dengan nilai RON tinggi, Pertamina juga menghadirkan BBM untuk mesin diesel atau sering disebut jenis Gasoil yaitu Dexlite dengan nilai Cetane Number (CN) 51 dan Pertadex yang mempunyai nilai CN 55 tertinggi di kelasnya. Semakin tinggi nilai CN maka emisi buang semakin ramah lingkungan dan menjamin kinerja mesin tetap tangguh bertenaga.
“Pengguna kendaraan agar mengikuti menyesuaikan dengan buku manual kendaraannya dalam memilih BBM supaya mesin lebih awet dan berkontribusi pada terciptanya udara yang lebih bersih,” tutup Satria.
Apabila masyarakat mempunyai masukan maupun keluhan produk dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 atau melalui aplikasi MyPertamina.