Pencapaian Lima Juta Jam Kerja Aman dan Pengoperasian Perdana Jetty Proyek IPP Jawa-1

Karawang - Proyek Jawa-1 telah mencapai progress konstruksi sebesar 45,5% per November 2019 dan ditargetkan akan mencapai 50 persen pada akhir tahun 2019. Pada tanggal 6 Desember 2019 PT Jawa Satu Power telah melaksanakan pengoperasian perdana Jetty atau terminal khusus yang ditandai dengan dilakukannya pembongkaran pengiriman tahap pertama unit HRSG (Heat Recovery Steam Generator) yang merupakan salah satu peralatan utama Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 yang berupa komponen boiler atau ketel uap dengan berat sekitar 200 ton.

Pekerjaan proyek pembangunan Independent Power Producer (IPP) Jawa-1 oleh PT Jawa Satu Power yang merupakan perusahaan patungan antara PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni Corp dan Sojitz Corp yang dilaksanakan oleh mitra kerjanya, yaitu konsorsium GE, Samsung C&T dan Meindo, telah mencapai 5 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan (5 million man hours without lost time injury). Proyek IPP Jawa-1 berlokasi di Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Pencapaian ini merupakan sebuah keberhasilan dalam suatu proyek dengan tidak terjadinya kecelakaan kerja. Sebagai bentuk apresiasi, pada hari Senin 9 Desember 2019, diselenggarakan acara yang bertempat di lokasi proyek di Cilamaya. Pada kesempatan tersebut acara perayaan dihadiri oleh Komisaris PT Pertamina Power Indonesia, Narendra Widjajanto. "Alhamdulillah Proyek IPP Jawa-1 saat ini telah mencapai 5 juta jam kerja aman. Hal ini tidak lepas dari kerjasama yang solid dan baik di antara anggota konsorsium PT Jawa Satu Power yaitu Pertamina, Marubeni dan Sojitz" kata Komisaris PT Pertamina Power Indonesia, Narendra Widjajanto, dalam pidato sambutannya di lapangan, Senin (09/12/2019).

Pencapaian ini tidak mudah untuk dilakukan tanpa adanya kontribusi yang baik dari Konsorsium Kontraktor EPC (Engineering, Procurement and Construction): GE, Samsung C&T dan Meindo beserta sub-kontraktor dalam menerapkan budaya kerja aman, dan juga Konsorsium Owner Engineer: Black & Veatch dan Kwarsa Hexagon.

"Karena proyek ini adalah proyek strategis nasional, kami berharap dukungan dari semua pihak agar ke depan tetap berjalan lancar sesuai harapan bersama," tambahnya.

PLTGU Jawa-1 akan dibangun terintegrasi dengan kapal Floating Storage Regasification Unit (FSRU) berkapasitas 170.000 m3 dan kemampuan regasifikasi sampai dengan 400 MMSCFD. Proyek ini menjadi proyek terintegrasi “LNG-to-Power” pertama di Asia dan juga salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Proyek dengan nilai investasi US$1,8 miliar atau sekitar Rp 26 triliun ini dibiayai oleh konsorsium yang terdiri dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) and Nippon Export and Investment Insurance Co, Ltd (NEXI), Asian Development Bank (ADB), serta institusi perbankan komersial lainnya dengan skema pendanaan non-recourse project financing, dimana pembayaran pinjaman murni bersumber dari proyek itu sendiri.

Secara keseluruhan, proyek ini melibatkan lebih dari 20 perusahaan domestik dan internasional.

Share this post