Jakarta - PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas, mencatat kinerja positif pada penghujung triwulan III tahun 2018.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf di Jakarta, Selasa (02/10). Nanang menyebutkan bahwa angka produksi PT Pertamina EP (PEP) pada bulan September 2018 mencapai angka 82,74 MBOPD untuk minyak, sedangkan gas mencapai angka 1.030 MMSCFD. Atau dengan kata lain mencapai 260,5 BOEPD atau 101 % dari target produksi sebesar 256,7 BOEPD.
Hal ini menunjukkan tren kenaikan produksi PEP sejak awal tahun terus mengalami peningkatan. "Alhamdulillah kami sangat bersyukur bahwa upaya-upaya yang telah kami laksanakan memberikan hasil yang memuaskan berkat kerja keras dan sinergi antar fungsi terkait", ungkap Nanang. Dalam setiap kegiatan operasional, PEP terus menjunjung aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE).
Pencapaian angka produksi minyak terutama ditunjang oleh lapangan Sukowati yang berada di Asset 4. Sedangkan untuk pencapaian gas didukung oleh lapangan Pendopo yang berada di Asset 2. Nanang mengungkapkan "Strategi yang akan dilaksanakan PEP dalam rangka meningkatkan produksi adalah dengan melakukan pemboran serta optimalisasi eksisting fasilitas"
Lebih lanjut beliau menerangkan bahwa masih banyak potensi yang dapat dikembangkan mengingat luasnya wilayah kerja yang diamanahkan negara kepada PEP yaitu mencakup 5 Asset dan dua puluh dua field, "kami meyakini pencapaian produksi ini dapat terus ditingkatkan. Kami akan terus memberikan yang terbaik untuk mendukung ketahanan energi nasional", jelasnya.
Untuk mensyukuri pencapaian produksi, PEP menyelenggarakan syukuran sederhana berupa potong tumpeng serempak di kantor pusat dan lokasi di daerah. Beliau menjelaskan bahwa pencapaian produksi tidak terlepas dari dukungan stakeholders perusahaan.
"Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pemangku kepentingan yang sudah mendukung dan mendoakan kegiatan operasional PEP", pungkasnya.