Palembang – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan dukungan dan komitmennya dalam mendukung penggunaan LPG Non Subsidi dan produk refrigerant ramah lingkungan Pertamina (Musicool).
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Badan Pimpinan Pusat PHRI, Hariyadi BS Sukamdani dalam acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PHRI 2018 di Ballroom Hotel Ariesta, Palembang (05/04).
“Dalam Rakernas III 2018 ini, PHRI menggaungkan dari Sumatera Selatan komitmen bahwa hotel dan restoran yang tergabung dalam keanggotaan PHRI agar tidak menggunakan LPG subsidi dan menggunakan refrigerant untuk AC yang ramah lingkungan,” jelas Hariyadi.
Dukungan PHRI ini dituangkan dalam Deklarasi Bersama yang ditandatangani langsung oleh Ketua PHRI BPP dan General Manager Marketing Operation Region (GM MOR) II Pertamina Sumbagsel, dan disaksikan oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia dan Gubernur Sumatera Selatan yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Propinsi Sumatera Selatan. Tampak hadir juga dalam acara ini, Pimpinan BUMN serta 32 Badan Pengurus Daerah (BPD) PHRI dari seluruh Indonesia.
Sementara itu, GM MOR II Pertamina Sumbagsel, Erwin Hiswanto menyampaikan apresiasinya kepada PHRI yang selama ini sudah menggunakan LPG non subsidi serta refrigerant ramah lingkungan produk Pertamina.
“Pertamina berharap PHRI sebagai perhimpunan perusahaan yang besar dapat memastikan kepada anggotanya agar dapat berkomitmen untuk menggunakan bahan bakar terutama LPG non subsidi sehingga LPG yang subsidi 3 kg betul-betul digunakan oleh masyarakat yang tidak mampu dan pengusaha mikro,” kata Erwin.
Sejak diluncurkannya produk LPG Non Subsidi selain Elpiji, yaitu Bright Gas kemasan 5,5 dan 12 kg menunjukan tren yang baik. Khusus wiayah Sumbagsel, rata-rata realisasi konsumsi Januari – Maret 2018 BG 5,5 kg sebanyak 67 ribuan tabung per bulan dan kemasan 12 kg sekitar 112 ribuan tabung per bulan. Sedangkan untuk 90 an hotel dan restoran di Sumbagsel memilih untuk menggunakan produk LPG Bulk, selama periode Januari – Maret 2018 rata-rata konsumsi per bulan sekitar 190 Metric Ton (MT). *Communication & CSR Region Sumbagsel