Jakarta, 12 Januari 2021 – Kasus Covid-19 yang diperkirakan meningkat secara pesat jumlahnya pada awal 2021, mendorong kebutuhan untuk menambah ketersediaan fasilitas kesehatan yang mumpuni. Rumah Sakit yang telah melayani penanganan Covid-19 satu demi satu telah terisi kapasitas perawatannya hingga maksimal. Kendala ini menimbulkan keprihatinan bagi banyak pihak dan lapisan masyarakat, termasuk PT Pertamina Bina Medika IHC (Pertamedika IHC) yang dengan sigap menggandeng RS UKRIDA guna menambah fasilitas penanganan Covid-19 di wilayah Jakarta.
Tepat pada hari Senin, 11 Januari 2021 dilaksanakan peresmian RS UKRIDA sebagai RS khusus rujukan Covid-19 yang diselenggarakan secara daring. Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta Jajaran, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Jajaran Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta, Jajaran Direksi Pertamedika IHC, Jajaran Direksi PT Upadana dan RS UKRIDA.
Kerja sama Pertamedika IHC dan RS UKRIDA melalui proses penjajakan cukup singkat, dimana pada tanggal 1 Januari 2021 telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak yang menandakan secara resmi saat ini operasional RS UKRIDA berada dibawah pengelolaan Pertamedika IHC. Upaya mobilisasi sumber daya manusia, peralatan dan sistem secara terencana, cepat dan masif menjadi keunikan proses kerja sama ini.
Dari segi fasilitas, Rumah Sakit yang berlokasi di Jl. Arjuna Utara No 145 Jakata Barat tersebut telah siap beroperasi sebagai RS rujukan Covid-19 dengan kapasitas 240 bed yang terdiri dari 37 bed ICU dan 203 bed kamar isolasi yang dilengkapi dengan ventilator, high flow nasal canule, dan ruangan bertekanan negatif. Tak hanya itu, kelengkapan fasilitas penanganan Covid-19 tersebut juga ditunjang dengan alat kedokteran yang canggih seperti mesin HD, Cathlab, Radiologi, dan CT-Scan.
Dari segi tenaga medis telah disiapkan melalui 2 tahap, dimana tahap 1 sudah terpenuhi sebanyak 274 orang yang terdiri baik dari internal RS UKRIDA maupun penugasan dari Pertamedika IHC kemudian ditambah lagi dengan tenaga kerja rekrutan baru bekerja sama dengan PPSDM sebanyak 168 orang. Untuk Proses pemenuhan tenaga tahap 2 sedang dipersiapkan sebanyak total 459 yang sedang berjalan dengan Dinas kesehatan melalui PPSDM.
Selama proses persiapan kelengkapan fasilitas penanganan Covid-19 di RS UKRIDA, pemerintah DKI Jakarta turut berperan sangat aktif dalam memberikan dukungan salah satunya adalah dengan menerbitkan KepGub DKI Jakarta No 14 tahun 2021 tentang Perubahan ketiga atas keputusan gubernur no. 378 tahun 2020 tentang rumah sakit rujukan penanggulangan Covid-19, yang menunjuk RS UKRIDA menjadi RS rujukan Covid-19 di wilayah DKI Jakarta, sehingga memberikan dasar legitimasi yang kuat untuk menjalankan pelayanan Covid-19 bagi masyarakat yang membutuhkan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan provinsi DKI Jakarta telah memiliki 101 rumah sakit rujukan Covid-19. Kondisi ketersediaan tempat tidur rumah sakit rujukan di Ibukota Jakarta pun kian menipis. Untuk itu, Pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah strategis dalam mengatasi kekurangan tempat tidur di DKI Jakarta. Dukungan dari berbagai pihak kepada RS UKRIDA untuk memberikan pelayanan bagi pasien Covid-19 dan menjadi RS Rujukan ini sangat membantu Pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Secara pengelolaan RS, kerja sama operasional antara Holding RS BUMN dan RS swasta memiliki banyak manfaat, antara lain adanya kemudahan dalam Pengadaan Alat Kesehatan, BMHP dan Fasilitas Penunjang Medis, adanya peningkatan mutu dan standar pelayanan, transfer of knowledge dan upskilling tenaga medis” ujar Budi. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Pertamedika IHC sebagai Holding RS BUMN yang telah merealisasikan skema kerja sama ini, kedepannya saya berharap akan lebih banyak kerja sama serupa demi percepatan penanganan pandemi Covid-19” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi yang terjalin antara RS BUMN dengan RS Swasta, “Kementerian BUMN sangat mengapresiasi kerja sama antara pemerintah, swasta, dan daerah dalam menekan angka penyebaran Covid-19 yang dilakukan secara bertahap. Saat ini kita harus bergerak cepat dan transparan dalam melakukan penanganan Covid-19 dengan fokus pada empat hal yaitu: keterjangkauan, ketersediaan, kualitas, dan kesadaran. Kerja sama operasional antara Pertamedika IHC dan RS UKRIDA ini juga merupakan bagian dari tujuan pembentukan holding RS BUMN yaitu mewujudkan ketahanan kesehatan nasional terlebih di masa pandemi ini. Semoga kerja sama ini bisa terus ditingkatkan, dan Kementerian BUMN pastinya akan memberikan dukungan penuh dalam rangka perluasan jaringan layanan penanganan Covid-19 yang terstandarisasi dengan baik dan merata untuk seluruh wilayah di Indonesia.” ungkap Menteri Erick.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam sambutannya juga turut menyampaikan rasa bangga atas kolaborasi yang dilakukan selama menyiapkan fasilitas penanganan Covid-19 RS UKRIDA, “Yang menjadi penting dalam kerja sama antara Pertamedika IHC dengan RS UKRIDA bukan hanya soal penanganan Covid-19, namun juga tentang kolaborasi dimana unsur-unsur yang terlibat saling memudahkan satu sama lain. Semoga kerja sama ini bisa menjadi rujukan kolaborasi yang bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta.” ujarnya.
Pertamedika IHC selaku Holding RS BUMN memiliki jaringan layanan kesehatan yang tersebar di hingga pelosok negeri yang terdiri dari 73 Rumah Sakit dan 159 jaringan Klinik. Hingga 9 Januari 2021, tercatat RS BUMN memiliki fasilitas penanganan khusus Covid-19 sebanyak 3.210 bed Covid-19 dan 369 bed ICU Covid-19 dengan total jumlah pasien yang telah ditangani sebanyak 71.025 pasien dan tes PCR sebanyak 850.006 test.
Direktur Utama Pertamedika IHC dr. Fathema Djan Rachmat mengungkapkan bahwa Pertamedika IHC dengan seluruh jaringannya akan selalu menghadirkan pelayanan yang optimal guna memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi Indonesia, “Dengan masih meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia tentu dibutuhkan sinergi dari seluruh stakeholders di bidang kesehatan dalam menanggulangi pandemi ini. Peresmian RS UKRIDA sebagai RS rujukan Covid-19 ini diharapkan dapat menjadi model kerja sama antara RS BUMN dan RS Swasta, sehingga secara singkat dan cepat dapat meningkatkan kapasitas layanan Covid-19 di DKI Jakarta” dengan semangat beliau menyampaikan.