Pertamina Ajak 220 UMKM di Minahasa Selatan Pelatihan Online Pentingnya Kemasan Produk

Selasa, 9 Juni 2020 – PT Pertamina (Persero) mengadakan pelatihan secara daring (online) tentang pentingnya kemasan produk terhadap 220 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Minahasa Selatan pekan lalu melalui Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang materinya diisi oleh Dewi Sundari pemilik UMKM De Harvest. 

Dalam sesi pelatihan online tersebut, terdapat 14 ketentuan yang menyangkut informasi label pangan sesuai UU yang berlaku. Namun di antaranya yang merupakan prioritas adalah nama produk, nama dagang, berat bersih, nomor Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), serta nama dan alamat produsen. Diharapkan UMKM dapat menerapkan skema Attention, Interest, Desire, Action (AIDA) dalam membuat kemasan produk.

Dari pelatihan ini, Pertamina ingin pelaku usaha di Minahasa Selatan bisa lebih memahami pentingnya pengemasan produk yang memikat dan bisa menambah nilai produk. “Materi yang dibawakan mengajak para peserta agar dapat memanfaatkan kemasan bukan hanya sebagai alat untuk mengemas, tetapi dapat memberikan informasi terkait produk serta sebagai sarana promosi dari produk itu sendiri,” ujar VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman.

Fajriyah mengatakan, UMKM perlu memahami betapa pentingnya labelling beserta desain kemasan produk yang cantik dan unik, di mana mampu menambah nilai produk serta meningkatkan penjualan. “Tren konsumen mengunggah kemasan produk yang unik dan menarik melalui media sosial perlu ditangkap UMKM sebagai peluang dalam meningkatkan penjualan,” kata Fajriyah.

“Dengan melakukan perubahan kemasan produk, keuntungan UMKM dipercaya mampu mengalami peningkatan secara signifikan. Jangan ragu untuk berinovasi, karena meskipun produk terlihat biasa tetap harus terlihat luar biasa agar dapat bersaing dengan kompetitor di luar sana,” katanya.

Salah satu pelaku UMKM yang menjadi peserta yakni Wahyudi mengapresiasi kegiatan yang diadakan RKB ini. Dia bahkan mengusulkan agar kegiatan ini rutin dilakukan untuk menambah wawasan pegiat UMKM di Minahasa Selatan. “Adakan paling tidak sebulan sekali membuat pertemuan online dengan UMKM Minahasa Selatan untuk mengetahui kendala atau kebutuhan UMKM Minahasa Selatan untuk tetap maju dan berkembang di tengah wabah pandemi” Tuturnya.

Tak hanya itu, pegiat UMKM bernama Nopia Sartika juga menyampaikan hal serupa. Dia menilai kegiatan oleh RKB dan Pertamina perlu dicontoh oleh pihak lain. “Semoga ke depannya lebih maju dan selalu mengadakan pelatihan untuk UMKM, sehingga langkah-langkah seperti ini dapat diikuti oleh pihak lainnya**

Share this post