Pertamina dan Rosneft Kembangkan Kerjasama

Pertamina dan Rosneft Kembangkan Kerjasama

Pertamina, dan Rosneft, perusahaan minyak Rusia mengumumkan telah menandatangani sejumlah dokumen yang mencerminkan kerjasama konkret antara kedua perusahaan. Kerjasama tersebut mencakup bidang utama dan strategis sebagai berikut:

 

Pengolahan, Petrokimia dan Perdagangan

Pertamina dan Pertamina menandatangani JV Agreement (JVA) GRR Tuban yang berfungsi sebagai dasar terbentuknya perusahaan patungan yang akan melaksanakan proyek pembangunan kilang terintegrasi berlokasi di Tuban, Jawa Timur (Indonesia).

 

Berdasarkan JVA, komposisi kepemilikan saham pada perusahaan patungan ditetapkan masing-masing Rosneft - 45% dan Pertamina – 55%. Selain itu, juga mengatur mengenai manajemen perusahaan patungan, dan tata kelola, bahan baku, pemasaran dan offtake, prinsip-prinsip pendanaan, SDM, standard clauses, dan langkah-langkah lebih lanjut untuk pelaksanaannya.

 

Para pihak sedang melaksanakan bankable feasibility study (BFS) proyek,  sedangkan keputusan investasi akhir (FID) proyek tersebut akan dilakukan setelah hasil BFS, desain teknik dasar (BED) dan front end engineering design (FEED) .

 

Kapasitas desain pengolahan primer di GRR Tuban adalah 15 juta MTA. Bahan baku akan diperoleh dari minyak mentah sour impor dengan grade medium dan heavy. Pada proyek ini juga akan dibangun unit catalytic cracker berskala besar serta kompleks petrokimia. GRR Tuban juga didesain untuk dapat menerima VLCC supertanker dengan bobot mati hingga 300 ribu ton.

 

Pembentukan JV menandai fase baru dalam pengembangan kilang pengolahan minyak dan petrokimia modern di Indonesia. Proyek ini merupakan bagian penting dari kerjasama yang saling menguntungkan antara Rosneft dan Pertamina, yang sangat instrumental bagi penyediaan energi untuk Indonesia dan kawasan. Ini juga sejalan dengan tujuan Rosneft untuk memperkuat keberadaannya di pasar minyak & gas di wilayah Asia-Pasifik.

 

Eksplorasi dan Produksi

Pada kesempatan yang sama, Rosneft dan Pertamina juga telah meletakkan dasar bagi kerjasama di bidang pengembangan hulu migas bersama. Keduanya menandatangani Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan dua aset hulu Rosneft yang terletak di lepas pantai dan daratan di wilayah negara Federasi Rusia.

 

Berdasarkan dokumen yang ditandatangani, kedua pihak berkomitmen untuk menyepakati dokumen yang mengikat secara hukum yang memungkinkan keterlibatan Pertamina lebih lanjut ke dalam proyek. Partisipasi Pertamina dalam proyek produksi di wilayah Federasi Rusia tidak hanya akan memperkuat hubungan jangka panjang antara Federasi Rusia dan Indonesia, tetapi juga berfungsi sebagai pelaksanaan misi Pertamina untuk terus mengamankan sumber energi nasional yang permintaannya terus meningkat.

 

Dokumen ini berfungsi sebagai platform bagi Pertamina untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan di masa depan. Pelaksanaan proyek ini akan memungkinkan Rosneft untuk menggandeng mitra Internasional baru untuk mengembangkan proyek padat modal di Rusia.

 

Igor Sechin, CEO Rosneft mengatakan, "Dokumen yang ditandatangani mencakup dimensi bisnis utama perusahaan kami dan menunjukkan kerjasama terintegrasi antara Rosneft dan Pertamina. Kesepakatan yang sudah dicapai menunjukkan sebuah contoh luar biasa dari dialog bisnis berkualitas tinggi antara kedua pemimpin energi dunia. Saya yakin kami akan terus menjaga kesinambungan pengembangan kemitraan ini untuk kepentingan kedua perusahaan dan kedua negara ".

 

"Kami selalu optimis dan harus bergerak maju dengan melihat semua peluang di rantai nilai kami, baik untuk bisnis hulu maupun hilir. Kami berkomitmen dalam mengamankan dan mendiversifikasi pasokan energi untuk negara kami. Kerjasama Pertamina dan Rosneft berfungsi sebagai tonggak strategis bagi kita untuk melaksanakan komitmen untuk memantapkan Pertamina sebagai pemain energi global dan-mitra pilihan bagi mitra bisnis International Pertamina. Ini juga akan memacu target Pertamina untuk berpartisipasi dan mengoperasikan aset hulu di luar negeri. Kami yakin kemitraan dengan Rusia akan membawa manfaat positif bagi Indonesia di masa yang akan datang, " kata Dwi Soetjipto.

Share this post