Pertamina dan SK energy Jalin Kerjasama Untuk Proyek Aspal di Indonesia

Pertamina dan SK energy Jalin Kerjasama Untuk Proyek Aspal di Indonesia

JAKARTA, 12 Desember 2013 – PT Pertamina (Persero) dan SK energy Co. Ltd menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk pelaksanaan Feasibility Study Asphalt Oriented Refinery Plant yang direncanakan berkapasitas 1,5 juta ton per tahun.

 

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Pengolahan Pertamina Chrisna Damayanto dan President % CEO SK energy Co. Ltd. Bong-Kyoon Park di Seoul, Korea Selatan (26/11).

 

Pada tahap awal studi, Refinery Unit IV Cilacap direncanakan dipilih untuk pengembangan pabrik aspal dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun. RU IV CIlacap dipilih karena memiliki lokasi yang paling strategis ke pasar domestik maupun tujuan ekspor, di samping telah memiliki pengalaman dalam memproduksi aspal yang dihasilkan dari Lube Oil Complex.

 

SK energy sebagai partner bisnis telah memiliki banyak tenaga ahli world class, teknologi, R&D, serta pengalaman produksi aspal berkualitas tinggi (polymer modified asphalt). SK energy saat ini berada di peringkat pertama sebagai eksportir aspal terutama untuk wilayah pasar AsiaTimur.

 

“Dengan pembangunan pabrik aspal tersebut akan memberikan nilai tambah bisnis bagi Pertamina, antara lain peningkatan kapasitas produksi, pemenuhan kebutuhan pasar aspal domestik dan peluang ekspor, serta meningkatkan sinergi bisnis antara Pertamina dan SK energy melalui kerjasama investasi, operasi, dan pemasaran aspal, termasuk pengembangan produk baru dan produk unggulan aspal Pertamina,” tutur Chrisna.

 

Dengan ditandatangani Dokumen Kesepakatan ini maka kedua belah pihak telah sepakat untuk melakukan Feasibility Study Asphalt Oriented Refinery Plant. Apabila diperoleh hasil yang positif dari hasil Joint Feasibility Study tersebut, maka akan ditindaklanjuti dengan pendirian JVC.

Pada 2012, konsumsi aspal nasional mencapai sekitar 1 juta ton atau tumbuh sekitar 26% dibandingkan dengan realisasi konsumsi pada 2011 yang hanya sekitar 802.850 ton. Adapun, total kapasitas produksi aspal RU IV Cilacap mencapai sekitar 321.000 ton per tahun.


“Sehingga apabila proyek ini terealisasi, dengan rencana penambahan kapasitas produksi 1,5 juta ton, kebutuhan aspal domestik khususnya dalam upaya menggenjot pembangunan infrastruktur, akan semakin terjamin,” terangnya.



Tentang Pertamina

 

 PT Pertamina (Persero) adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang energi di Indonesia. Saat ini, Pertamina berkomitmen mendorong proses transformasi internal dan pengembangan yang berkelanjutan guna mencapai standar internasional dalam pelaksanaan operasional dan tatakelola lingkungan yang lebih baik, serta  peningkatan kinerja perusahaan sebagai sasaran bersama. Sebagai perusahaan migas nasional, Pertamina berkomitmen untuk mewujudkan keseimbangan antara pencapaian keuntungan perusahaan dengan kualitas pelayanan publik. Dengan lebih dari 55 tahun pengalaman menghadapi tantangan di lingkungan geologi Indonesia, Pertamina merupakan perintis pengembangan usaha gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG).

 

Lingkup usaha Pertamina termasuk dalam melakukan eksplorasi dan produksi migas; pengolahan kilang minyak, manufaktur dan pemasaran produk-produk energi dan petrokimia; pengembangan BBM nabati, tenaga panas bumi dan sumber-sumber energi alternatif lain. Kegiatan operasi dan fasilitas infrastruktur Pertamina tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pertamina melayani kebutuhan energi bagi lebih dari 250 juta rakyat Indonesia.

Share this post