Pertamina-LEN Kembangkan Industri Solar Photovoltaic (PV) Potensi Permintaan Mencapai 65MWp per Tahun

Pertamina-LEN Kembangkan Industri Solar Photovoltaic (PV) Potensi Permintaan Mencapai 65MWp per Tahun

Sinergi kedua BUMN tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding) pembentukan perusahaan patungan untuk pembangunan pabrik solar PV terintegrasi antara Pertamina dan LEN di Jakarta hari ini. Dengan kerjasama ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya di Tanah Air yang kini hanya mencapai sekitar 17 MWp (megawatt peak) atau 0,05% dari total pembangkitan listrik yang ada.


Solar PV merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan elektrifikasi nasional, terutama untuk menjangkau pulau-pulau di Indonesia yang tidak terhubung dengan jaringan listrik dan kondisi alam yang menyulitkan pengiriman bahan bakar untuk pembangkit/genset. Selain itu, potensi pasar Solar PV di dalam negeri juga cukup tinggi, baik untuk keperluan penerangan jalan, penerangan bandara, infrastruktur, perumahan dan perkantoran, serta pemanfaatan untuk CSR perusahaan BUMN dan swasta.


"Pemerintah melalui Perpres No.5/2006 mencanangkan 0,2-0,3% dalam bauran energi nasional pada 2025 berasal dari tenaga surya atau setara dengan 1.000 MWp yang artinya perlu penambahan 65 MWp per tahun. Sesuai dengan visinya, Pertamina memberikan perhatian lebih pada percepatan pengembangan industri solar PV terintegrasi dalam hal ini bekerjasama dengan LEN Industri," tutur Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan. Melalui kerjasama kedua perusahaan, rantai bisnis industri solar PV nasional akan lengkap dari hulu ke hilir. Saat ini, industri solar PV nasional hanya memproduksi modul dan sistem saja, sedangkan sel surya yang merupakan komponen utama masih diperoleh dari impor dengan harga yang cukup tinggi.


"Dibangunnya industri Solar PV dapat meningkatkan utilisasi energi terbarukan dan meningkatkan kemandirian industri energi surya nasional, peningkatan kemampuan teknologi, penciptaan lapangan kerja, dan memicu pertumbuhan ekonomi," tegas Karen Agustiawan.

Share this post