Bojonegoro, 8 Maret 2019 – Menyikapi kondisi banjir yang terjadi di Wilayah Bojonegoro khususnya di kecamatan Ngraho, Padangan, Gayam, Kalitidu, Trucuk, Bojonegoro, Balen, Kanor dan Boureno, Pertamina telah menurunkan tim di lapangan untuk memaksimalkan pasokan BBM dan Elpiji di wilayah tersebut. Pantauan tim Pertamina di lapangan menunjukkan bahwa pada Kamis (7/3) sore curah hujan beserta ketinggian banjir cenderung menurun.
Penyaluran BBM kepada seluruh SPBU yang tersebar di wilayah Bojonegoro tetap berjalan normal dengan rata-rata realisasi penyaluran BBM jenis Gasoline (Bensin) sebesar 323 KL/Hari sementara BBM jenis Gasoil (Diesel) sebesar 167 KL/Hari. “Kondisi banjir Alhamdulillah tidak menghalangi pengiriman BBM ke seluruh SPBU di Bojonegoro, kami pun tetap berkordinasi di lapangan terkait aspek keselamatan dalam pengiriman,” ujar Unit Manager Communication and CSR, Rustam Aji.
Sementara itu penyaluran Elpiji pun tetap berjalan normal dimana terdapat 15 agen di Bojonegoro yang didukung oleh 780 pangkalan Elpiji yang tersebar di seluruh daerah. Adapun rata-rata penyaluran Elpiji di Bojonegoro mencapai 98.000 kg/Hari untuk LPG Bersubsidi, sementara untuk Elpiji Non Subsidi mencapai 775 kg/Hari. “Selain kelancaran pasokan BBM, kami pun memastikan jika pasokan Elpiji di Bojonegoro tetap berjalan lancar, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan elpiji,” jelas Rustam.
Sebagai wujud kepedulian sosial terhadap warga yang terkena dampak banjir, Pertamina bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Bojonegoro mendirikan dapur umum di posko Sukorejo, disertai dengan pengiriman lebih dari 40 tabung Elpiji non subsidi mulai dari Bright Gas 5.5 kg hingga Bright Gas 12 kg. Pertamina juga senantiasa berkordinasi bersama BPBD untuk pengiriman bantuan lanjutan di wilayah tersebut. “Semoga dengan berdirinya dapur umum yang didukung dengan produk elpiji unggulan Pertamina, dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh para warga terdampak,” tutup Rustam.**