Balikpapan, 6 April 2018 - Pertamina sebagai perusahaan negara bersama dengan masyarakat, aparat negara lainnya, LSM dan lembaga terkait lainnya bergerak cepat menerapkan Emergency Response Procedure dalam penanganan pemulihan kondisi lingkungan akibat ceceran minyak di perairan teluk Balikpapan. Aksi nyata bersama ini menjadi prioritas dan telah menunjukkan kondisi pantai dan perairan yang lebih bersih dan lebih baik dibanding dua hari sebelumnya. Seperti kita lihat bersama bahwa saat ini setelah hari kelima, laut Balikpapan sudah bersih. Selanjutnya, bersama masyarakat, lembaga dan pihak terkait dengan supervisi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pertamina melakukan tahap pemulihan lingkungan.
Pertamina tetap mendukung proses investigasi yang sedang berjalan. Sementara ini, penyebab putusnya pipa tansfer minyak mentah dari Tanjung Penajam masih menunggu hasil penyelidikan pihak Kepolisian. Sebagaimana diberitakan di media bahwa putusnya pipa tersebut diduga karena faktor external force (kekuatan luar) yang menarik pipa tersebut hingga putus.
Selain aksi pemulihan lingkungan tersebut, Pertamina juga tetap menjalankan kegiatan operasinya untuk mengamankan pasokan BBM di wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur.
Setelah penambahan armada pembersihan perairan yang dilakukan Pertamina pada Rabu (4/4), kondisi lingkungan terlihat jauh lebih baik dibandingkan hari sebelumnya. Pertamina menurunkan empat tim untuk bekerja secara simultan untuk membersihkan perairan dari ceceran minyak dengan pembagian zona. Zona pertama mencakup area Pangkalan LLP, Jetty dan Kampung Baru. Zona dua mencakup area Rede dan Kolam Labuh. Zona tiga mencakup Pantai Monpera dan Zona empat mencakup Outer Pantai. Untuk menyisir ke empat zona tersebut, digunakan 15 buah kapal yang dilengkapi dengan perlengan yang sesuai.
Pemulihan sisa ceceran minyak di jetty 1 dilakukan menggunakan vacuum truck dan dilengkapi dengan oil boom dan Oil Spill Dispersan. Pemulihan sisa minyak di Kampung Atas Air dan Kapung Baru dilakukan dengan pengisaan penggunakan vacuum truck dibantu dengan penggunaan oil absorbant.
Di Pelabuhan Semayang hingga Plaza Balikpapan, digunakan vacuum truck untuk penghisapan sisa ceceran minyak. Sisa ceceran yang masih ditemukan di Penajam diatasi dengan penyeprotan Oil Spill Dispersant.
Pemulihan sisa ceceran juga dilakukan di lepas pantai teluk Balikpapan dengan menggunakan oil skimmer dan tug boat.
Guna mengantisipasi keluhan kesehatan yang dialami warga, Pertamina bekerjasama dengan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan membuka Posko kesehatan di Kampung Baru Ulu dan Kampung Atas Air, serta menyiapkan kan tim kesehatan jika dibutuhkan pengecekan kesehatan di lokasi lain. Posko ini melayani pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat secara gratis.
Untuk menepis kekuatiran masyarakat, dilakukan juga gas test yang dilakukan beberapa kali dalam sehari untuk memastikan tidak ada konsentrasi gas yang melebihi batas normal. Selain itu juga dilakukan sosialisasi terkait hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam kondisi saat ini dan langkah-langkah yang diperlukan bila menemui kondisi tersebut.
Pembersihan pantai yang sudah dilakukan sejak Sabtu (31/3), terus mendapat dukungan baik dari Perusahaan Migas yang ada di Balikpapan, komunitas, mahasiswa, siswa, Ikatan Alumni beberapa Perguruan Tinggi Negeri seperti ILUNI, IAITB, IAITS, Kagama dan individu.
Setidaknya 500 orang yang tergabung dalam 67 komunitas berpartisipasi dalam pembersihan pantai yang dilakukan pada hari Rabu (4/4). Pembersihan dilakukan di pantai dengan cara manual mengingat cara tersebut lebih efektif untuk mengumpulkan ceceran minyak yang telah tersapu ke pantai.
Pembersihan tersebut dilakukan di sembilan titik yang tesebar di Balikpapan Barat, Balikpapan Selatan dan Balikpapan Kota. Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut, dilengkapi dengan alat pelindung yang memadai berupa sarung tangan dan masker. Kegiatan ini bahkan menjadi kegiatan pembersihan pantai dari sampah mengingat volume ceceran minyak yang akan dibersihkan sudah hampir tidak ada.
Upaya pembersihan yang menggunakan alat dan teknik dilakukan Pertamina dengan dukungan perusahaan migas di Kota Balikpapan seperti Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina EP Asset V, Petrosea.