Pertamina Resmikan The New DPPU Supadio

Kubu Raya - Tingkatkan pelayanan dan ketahanan stok bahan bakar jenis avtur di Bandara Internasional Supadio, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan resmikan the new Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Supadio, Senin (01/10). Peresmian dihadiri langsung oleh Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra dan Bupati Kubu Raya Rusman Ali (1/10).

Lokasi DPPU Supadio baru ini berada di Jalan Arteri Supadio, berdekatan dengan area bandara komersial pindah dari lokasi sebelumnya yang berada di komplek TNI AU.

Dalam sambutannya Basuki Trikora Putra (Tiko) menyampaikan pembaharuan DPPU Supadio ini merupakan 1 dari 11 proyek pembangunan dan pengembangan DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini Pertamina lakukan guna mendukung program pemerintah dalam modernisasi infrastruktur khususnya pada sektor penerbangan. Dengan total investasi mencapai Rp 200 Milyar, keberadaan DPPU baru ini dapat mendukung operasi dan pertumbuhan lalu lintas udara dari dan ke Kalimantan Barat.

“Alhamdulillah hari ini proyek pembangunan DPPU Supadio dapat kami resmikan. Tidak hanya memberikan efek langsung bagi dunia penerbangan Indonesia, adanya DPPU Supadio baru ini mampu memberikan multiplier effect di berbagai aspek lain. Dengan meningkatnya jumlah penerbangan yang dapat dilayani oleh DPPU Supadio, tentunya akan menambah geliat pariwisata dan perdagangan di Kalimantan Barat”, kata Tiko.

Lebih lanjut Tiko menjelaskan peningkatan kapasitas stok Avtur terbilang cukup signifikan setelah beroperasinya DPPU baru ini. Semula DPPU Supadio hanya dapat menampung bahan bakar avtur sekitar 1075 KL dan kini meningkat menjadi 1500 KL.

Selain itu Pertamina juga menambah fasilitas pengisian berupa kendaraan refueler untuk kegiatan into plane operation yang diharapkan mampu mendukung operasional Bandara Internasional Supadio.

Dari sisi teknologi, DPPU yang peletakan batu pertamanya dilaksanakan pada 26 November 2016 ini pun telah menggunakan sistem operasi Terminal Automation System (TAS) terpusat pada control room yang terintegrasi ke seluruh instrumen sarana dan fasilitas penerimaan, penimbunan, serta penyaluran.

“Tahun lalu saja bandara ini dapat melayani hampir 4 juta penumpang, 9 maskapai, dan sekitar 15 destinasi domestik dan internasional. Ditambah lagi pertumbuhan penumpang bandara Supadio yang relatif tinggi sekitar 15 % per tahun, kami optimis keberadaan DPPU baru ini dapat menjawab dinamika tersebut”, tambah Tiko.

Sementara itu Bupati Kubu Raya, Rusman Ali menyampaikan apresiasinya atas upaya Pertamina dalam mengimbangi peningkatan tren penerbangan yang terjadi di Kalimantan Barat. Ia berharap dengan penambahan kapasitas DPPU pasokan avtur nantinya tak ada kendala. Apalagi posisi Bandar Internasional Supadio sebagai gerbang utama nasional maupun internasional menuju provinsi Kalimantan Barat.

Share this post