SEMARANG, 1 Februari 2019 - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Adapun bantuan yang diserahkan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) ini adalah kebutuhan pokok pengungsi yaitu berupa sembako yang terdiri dari 1,5 ton beras, 70 dus mie instan, 70 dus air mineral, perlengkapan bagi balita dan berbagai kebutuhan pokok lainnya.
Penyerahan bantuan ini diserahkan oleh Senior Supervisor CSR & SMEPP MOR IV, Ujang Supriadi pada Posko Utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus yang berada di Desa Jati Wetan dan Posko Utama BPBD Kabupaten Pekalongan yang berada di Kecamatan Wiradesa.
Andar Titi Lestari selaku Unit Manager Comm & CSR MOR IV berharap bahwa bantuan yang diberikan dapat memberikan manfaat dan turut meringankan beban masyarakat yang saat ini berada di posko-posko pengungsian.
“Bantuan yang berikan merupakan bentuk dari tanggung jawab Pertamina kepada lingkungannya, maka sudah seharusnya Pertamina MOR IV berupaya untuk turut meringankan beban warga yang mengalami musibah Banjir di Wilayah Pekalongan dan Kudus,” ungkap Andar.
Berdasarkan hasil koordinasi antara Pertamina dan BPBD, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Kudus merupakan wilayah paling terdampak dari bencana banjir yang saat ini melanda beberapa daerah di Jawa Tengah. Berdasarkan informasi dari BPBD, pengungsi yang berada di Posko Utama BPBD, Kec. Wiradesa, Kab. Pekalongan berjumlah 800 orang dan Posko Utama BPBD Desa Jati Wetan, Kab. Kudus berjumlah 207 orang.
Nidom, selaku salah satu petugas BPBD yang saat ini bertugas di Posko Utama Wiradesa, Kab. Pekalongan mengungkapkan hingga saat ini, masih banyak pengungsi yang memutuskan untuk bertahan diposko-posko pengungsian, hal tersebut dilakukan karena kondisi banjir yang hingga sampai saat ini belum surut.
“Khusus wilayah (Pekalongan) selatan sudah mulai surut, namun untuk wilayah (Pekalongan) utara, banjir masih terhitung tinggi. Jumlah pengungsi di posko utama mencapai 700 orang jiwa dan banyak pula pengungsi yang tersebar di beberapa titik pengungsian”, terang Nidom.
Andar menjelaskan bahwa bantuan sosial ini adalah bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dan merupakan bentuk komitmen Pertamina terhadap masyarakat.
"TJSL dilaksanakan dan diwujudkan dalam berbagai kegiatan CSR yang meliputi berbagai bidang yaitu kesehatan, pendidikan, infrastruktur, lingkungan, pemberdayaan masyarakat, manajemen bencana, maupun bantuan khusus. merupakan komitmen Pertamina dalam pelaksanaan" ujar Andar.
Disamping itu, landasan pelaksanaan CSR Pertamina adalah people, planet, and profit atau (3P). Landasan tersebut bahkan dijadikan fokus Pertamina dalam menjalankan operasinya, dimana distribusi maupun produk yang dikembangkan dan dihasilkan perlu memprioritaskan kelestarian lingkungan dan kebutuhan masyarakat.