Pertamina Tambah Armada Kapal Investasi Bangun MT Gamkonora Capai US$52,8 juta

Pertamina Tambah Armada Kapal Investasi Bangun MT Gamkonora Capai US$52,8 juta

PT Pertamina (Persero) kembali menambah kapal pengangkut minyak mentah dengan diserahterimakannya kapal GAMKONORA, kapal Aframax bertipe Crude Oil Carrier berkapasitas 85,000 long ton deadweight (LTDW). Kapal ini direncanakan akan memperkuat armada transportasi minyak mentah untuk meningkatkan ketahanan pasokan energi nasional secara efisien.


Kapal GAMKONORA yang dibangun oleh NEWTIMES SHIPBUILDING CO,.LTD berlokasi di kota Jingjiang, provinsi Jiangsu, China tersebut merupakan kapal milik ke-49 Pertamina dari total 185 kapal yang dioperasikan dalam menjamin keamanan pasokan energi di dalam negeri. Kapal GAMKONORA direncanakan meninggalkan area galangan pada tanggal 8 Desember 2012 dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada akhir Desember 2012 untuk mengangkut crude oil dari dan ke Pelabuhan unit pengolahan Pertamina.


Kontrak pembangunan kapal GAMKONORA ini ditanda-tangani pada tanggal 24 Desember 2010 dengan total investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 52,8 juta dan sesuai kontrak tersebut direncanakan serah terima ke Pertamina pada tanggal 31 Desember 2012. Proses konstruksi kapal telah melalui tiga milestone project yang cukup berat, yakni:

  1. First steel cutting : 2 November 2011
  2. Keel Laying : 31 May 2012
  3. Launching : 18 September 2012

 

Commissioning telah berhasil dilaksanakan dengan baik pada 20 November 2012 dan dengan progress penyelesaian yang cepat, galangan berhasil memberikan konfirmasi serah terima kapal dapat dilakukan pada tanggal 05 Desember 2012 (tiga minggu ahead of schedule).


Investasi proyek pembangunan kapal baru yang lebih cepat dari jadwal ini tidak hanya memiliki nilai strategi bisnis bagi galangan tetapi Perkapalan pun dapat membuktikan kepada stake holder, Manajemen Pertamina dan Komisaris utamanya bahwa kepercayaan investasi penguatan armada milik telah sanggup diselesaikan dengan baik dan dapat segera memberikan target revenue onstream bagi perusahaan.


Pertamina tidak sekadar membutuhkan armada kapal yang efisien, dan efektif saja melainkan kapal yang environmental friendly yang mampu menunjukkan positioning Pertamina sebagai salah satu pelaku bisnis transportasi laut. Melalui desain Green ship, kelengkapan peralatan yang berdampak lingkungan seperti Ballast water equipment, Oil Discharge Monitoring, Fuel Oil requirement IMO Tier II dan sertifikasi kapal pelengkapnya mampu membuat kapal ini memiliki daya saing dan daya jual yang tinggi untuk kapal sekelas Aframax di pasaran Internasional.


Langkah terobosan penambahan kapal milik oleh Pertamina diyakini akan meningkatkan efisiensi biaya transportasi minyak. Efisiensi biaya transportasi melalui kapal ditargetkan untuk dapat memberikan lebih banyak margin bagi peningkatan revenue per liter perusahaan.


Sebagaimana diketahui bersama bahwa Product selling price (harga produk akhir) Pertamina dipengaruhi oleh biaya produksi dan biaya transportasi. Total cost biaya transportasi menjadi pertaruhan Pertamina dalam persaingan global bisnis hilir Migas.


Selain itu, langkah ini merupakan wujud kepatuhan Pertamina terhadap azas cabotage dalam semangat memberdayakan bisnis maritim dalam negeri dalam hal kepemilikan kapal, bendera kapal dan awak kapal Indonesia.


Hingga akhir 2015, Pertamina direncanakan akan memiliki 61 kapal yang berstatus milik sendiri, sebanyak 29 kapal atau 47% merupakan kapal yang diproduksi oleh galangan kapal nasional, 21 unit di antaranya telah beroperasi dan delapan unit masih dalam tahap konstruksi.


"Pertamina melalui rencana jangka panjang pengauatan armada Milik berkomitmen untuk mengedepankan kerja sama dengan mitra nasional sebagai pembangun kapal yang dibutuhkan perusahaan. Pertamina bertekad untuk maju bersama industri lain di Indonesia."

Share this post