Pertamina Tanda Tangani PJB LNG dengan KKKS Muara Bakau dan PT DSLNG untuk Pemenuhan Kebutuhan Gas Domestik

Pertamina Tanda Tangani PJB LNG dengan KKKS Muara Bakau dan PT DSLNG untuk Pemenuhan Kebutuhan Gas Domestik

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) (“Pertamina”) dan Eni Muara Bakau, perusahaan afiliasi ENI, bersama-sama dengan mitra kerja lainnya, yaitu Gaz De France Suez dan Saka Energi, menandatangani Perjanjian Jual Beli Liquefied Natural Gas (”PJB LNG”)  dengan volume 1,4 juta ton per tahun selama 7 tahun. Gas bersumber dari Proyek Pengembangan Lapangan Gas Jangkrik yang akan mulai diproduksikan mulai tahun 2017.

 

Pertamina tidak hanya membeli LNG porsi Domestic Market Obligation (DMO) tetapi juga membeli volume di luar DMO untuk mengantisipasi kebutuhan gas untuk mendukung pengembangan proyek-proyek kilang BBM, industri di Sumatera Bagian Utara dan Jawa Barat, selain untuk kebutuhan kelistrikan di Jawa Barat. Pembelian volume LNG di luar DMO, dilakukan untuk mendukung pengembangan proyek hulu dari Lapangan Jangkrik dan North East Jangkrik di Kalimantan Timur untuk memenuhi kebutuhan gas nasional. Dengan ditandanganinya perjanjian jual beli ini, proyek Jangkrik dan North East Jangkrik dapat segera dimulai.

 

Disamping itu, Pertamina juga menandatangani PJB LNG untuk kargo pertama hasil produksi dari PT Donggi Senoro LNG (DSLNG). DSLNG merupakan perusahaan Joint Venture Pertamina, Mitsubishi, KOGAS, dan Medco. Pembelian kargo ini merupakan milestone yang sangat penting karena merupakan kargo pertama yang diproduksi dari DSLNG dimana kargo pertama tersebut dijual untuk konsumen domestik. Kargo ini akan dikirimkan ke Terminal Regasifikasi Arun untuk memasok industri di kawasan Sumatera bagian Utara.

 

Rangkaian penandatanganan PJB LNG ini kembali menunjukkan komitmen kuat Pertamina untuk memenuhi permintaan gas domestik, yang diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian nasional. Langkah ini juga bentuk dukungan nyata Pertamina kepada pengembangan proyek-proyek minyak dan gas bumi di Indonesia, dan program konversi BBM ke gas dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional.

 

Komitmen pasokan LNG ini akan menambah volume komitmen pasokan LNG Pertamina, yang sebelumnya telah mendapatkan komitmen sebanyak 1,52 MTPA dari Cheniere melalui Corpus Christi Project yang akan dimulai pada tahun 2019 dan 1 MTPA dari Afrika yang akan dimulai pada awal tahun 2020.

 

“Seluruh pasokan LNG tersebut akan digunakan untuk memenuhi permintaan gas domestik yang meningkat tiap tahunnya. Pertamina siap untuk menjalankan peran penting, terutama dalam pengadaan LNG dan perkembangan kebutuhan infrastruktur seperti LNG regasifikasi dan penerimaan fasilitas seperti pipa gas di Indonesia,” ujar Direktur Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Yenni Andayani.

Share this post